Bau-Bau, Sulawesi Tenggara- Potensi itu didukung penataan kota dan jalur transportasi udara untuk memudahkan wisatawan berkunjung.
”Saat ini Bau-Bau gencar mempromosikan potensi wisatanya untuk menyedot wisatawan domestik dan mancanegara,” ujar Amirul Tamim, Wali Kota Bau-Bau, Minggu (23/11).
Potensi wisata alam laut yang diandalkan adalah kawasan penyelaman di Pantai Nirwana, Lakeba, Kokalukuna, dan goa bawah air Moko. Wisatawan yang hanya ingin mandi dan menikmati keindahan pantai bahkan sudah bisa bermalam di sana.
Warisan budaya Kasultanan Buton, seperti Benteng Wolio, masjid Keraton dan masjid Kubah yang arsitekturnya khas Buton, menurut Amirul, termasuk yang diandalkan.
”Kami terus memperbaiki kemasan wisata bahari dan budaya untuk menjadikan Bau-Bau sebagai kota tujuan wisata dunia. Fasilitas pendukung terus kami bangun, terutama transportasi,” tambahnya.
Lebih mudah
Saat ini wisatawan lebih mudah mencapai Bau-Bau di banding sebelumnya, baik melalui jalur udara maupun laut. Jalur udara dilayani Merpati Air dari Makassar. Tiket penerbangan selama 55 menit itu bisa diperoleh dengan harga Rp 600.000-Rp 700.000. Namun, penerbangan baru berlangsung tiga kali seminggu, yakni Selasa, Jumat, dan Minggu.
Bau-Bau juga bisa dicapai melalui Kendari dengan menggunakan kapal cepat selama 5 jam dengan harga tiket Rp 125.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 225.000 untuk kelas VIP.
Kapal milik PT Pelni juga melewati Bau-Bau, baik dari Sulawesi Selatan maupun Maluku, Papua, dan Papua Barat. Kapal yang masuk ke daerah itu, antara lain, Kapal Motor (KM) Lambelu, Bukit Siguntang, Ciremai, Tilongkabila, Sinabung, Kerinci, Dorolonda, dan Kelimutu.
”Kami juga membuka akses internet nirkabel di sejumlah tempat wisata. Ini untuk mendukung wisatawan berkomunikasi dan berbisnis,” tambah Amirul. (ANG)
Sumber: http://cetak.kompas.com (24 November 2008)