Lampung - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung Tengah menilai tidak terawatnya badan jalan menjadi salah satu kendala kurangnya promosi dan nilai jual objek wisata di Lampung Tengah.
Kepada Lampung Post, Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Hipmi Lampung Tengah Alen Gunpadar mengatakan ketidakseriusan Pemkab Lampung Tengah mengelola objek wisata daerah berdampak pada ketidakjelasan perolehan pendapatan asli daerah (PAD) di sektor tersebut.
Hingga kini perkembangan wisata di Lampung Tengah berjalan lamban, bila tidak ingin dikatakan jalan di tempat. Jika jalan menuju objek wisata tersedia dengan kualitas memadai, pihaknya optimistis PAD dari sektor ini bisa dihimpun maksimal karena akan banyak pelancong yang berkunjung.
Sejumlah objek wisata di Lampung Tengah mempunyai nilai seni alami tinggi yang dapat dijual, di antaranya objek wisata Curup Tujuh, air terjun di Kampung Linggapura, Selagai Lingga.
Beberapa contoh ini sebenarnya memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Dan namanya sudah dikenal sampai ke luar daerah. Tetapi, karena tidak didukung kelancaran arus transportasi yang memadai, potensi yang ada kini nyaris menjadi asing bagi warganya sendiri.
Di bidang perbaikan jalan, misalnya, tahun anggaran 2009 ini Hipmi memperkirakan dibutuhkan anggaran Rp40 miliar untuk perbaikan jalan. Tetapi, Pemkab melalui Dinas Bina Marga hanya menyiapkan dana perbaikan badan jalan Rp6 miliar. n LUT/D-2
Source: http://www.lampungpost.com (19 Februari 2009)