Surabaya, Jawa Timur - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur membidik kalangan wisatawan asing melalui permainan anak-anak tradisional.
"Jika selama ini kami mengandalkan objek wisata dan minat khusus, maka selanjutnya kami akan menawarkan permainan anak-anak tradisional kepada para wisatawan asing," kata Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Disbudpar Jatim, M. Natsir, Minggu (1/3) malam.
Sampai saat ini sudah ada beberapa permainan anak-anak tradisional yang diinventarisasi Disbudpar Jatim untuk dijadikan paket kunjungan wisata. "Memang jumlahnya belum banyak. Untuk itu kami meminta pemerintah kabupaten/kota untuk menginventarisasi permainan anak-anak tradisional itu," katanya.
Menurut dia, hampir setiap daerah di Jawa Timur memiliki permainan anak-anak tradisional yang semuanya memiliki nilai edukasi yang tinggi. "Permainan anak-anak tradisional itu sebenarnya melatih kejujuran sejak dini. Oleh sebab itu permainan anak-anak itu perlu dilestarikan," katanya.
Selain daerah, lanjut dia, beberapa subetnik di Jawa Timur juga memiliki jenis permainan tradisional dan kebudayaan sendiri. "Sayangnya sampai sekarang belum ada penelitian lebih mendalam mengenai jenis-jenis permainan tradisional yang berkembang di kalangan masyarakat subetnik itu," kata Natsir.
Ia menyebutkan, di Jawa Timur ada tujuh subetnik yang memiliki budaya dan tradisi berbeda, yakni Arek (Surabaya dan sekitarnya), Madura (Pulau Madura dan beberapa daerah kepulauan di utara Jatim), Osing (Banyuwangi), Pendalungan (perpaduan antara Jawa dan Madura yang berada di wilayah tapal Kuda), Tengger (lereng Gunung Bromo), Samin (pantai utara Jatim), dan Mataraman (kawasan selatan). (Ant/OL-02)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com (2 Maret 2009)