Malang, Jawa Timur- Jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama musim liburan sekolah dan cuti bersama Lebaran 2008 naik sekitar 300 sampai 500 persen dari kunjungan hari-hari biasa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Ir. Purnadi, Jumat, mengakui, kenaikan arus kunjungan wisatawan yang paling tinggi adalah di Taman Wisata Wendit (TWW) di Kecamatan Pakis dan Pantai Balaikambang yang berlokasi di Kecamatan Bantur.
“Kami sampai tidak percaya kalau kunjungan wisata di Wendit ini cukup tinggi baik dari masyarakat Malang Raya maupun luar kota dan mengalahkan wisata pantai termasuk Balaikambang yang selama ini menjadi `primadona` wisata di Kabupaten Malang,” katanya di Malang.
Ia mengakui, sejak dibuka untuk umum pertengahan Mei lalu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata di Wendit sudah mencapai lebih dari Rp1,5 miliar dari penjualan tiket masuk sebesar Rp5 ribu per orang dan naik menjadi Rp9 ribu selama Lebaran.
PAD sebesar Rp1,5 miliar tersebut, katanya, belum termasuk penjualan tiket masuk berbagai jenis permainan dan 30 wahana yang ada di lokasi wisata tersebut.
Menurut dia, kunjungan wisata ke Wendit pada hari-hari biasa berkisar antara 5.000 orang sampai 6.500 orang, namun pada saat musim libur sekolah dan cuti bersama Lebaran 2008 bisa mencapai puncaknya sekitar 35.000 orang.
Sementara lokasi wisata pantai yang selama ini menjadi andalan Kabupaten Malang seperti pantai Balaikambang dari rata-rata kunjungan sekitar 2.000 orang pada hari-hari biasa naik hingga 500 persen menjadi 10.000 pengunjung bahkan lebih.
Kondisi kunjungan wisatawan manca negara justru sangat minim, karena hingga akhir Juni lalu hanya ada 20 orang wisatawan asing dari Jepang. “Itupun di sela-sela kunjungan tim dari Jepang yang akan bekerjasama dengan Pemkab Malang,” katanya menegaskan.
Minimnya arus kunjungan wisata mancanegara tersebut, katanya, karena minimnya akses transportasi terutama jalur udara untuk penerbangan Malang-Bali dan sebaliknya Bali-Malang.
“Rata-rata wisatawan asing itu ingin meneruskan perjalanannya dari Bali langsung ke Malang tanpa melewati Surabaya apalagi kondisi jalan dan jalur transportasi yang kurang mendukung kunjungan wisata,” katanya. (Ant/k)
Sumber: http://hariansib.com (9 November 2008)