Yogyakarta- Tiga negara peninjau Sidang II ASEAN Puppetry Association, yakni China, Jepang, dan India, siap mendukung pelestarian dan pengembangan kesenian boneka, termasuk wayang, di negara ASEAN. Dukungan itu dinyatakan dalam nota kesepahaman dengan APA, Minggu (14/12).
Dalam penandatanganan kerja sama pada acara Asia Puppetry Gathering di Hotel Garuda itu, delegasi China, Jepang, dan India masing-masing diwakili Tang Dayu, Mariko Yoshida, dan Ranjana Pandey. Adapun pihak ASEAN Puppetry Association (APA) diwakili Ketua Presidium APA Solichin.
Karena baru sebatas ajang bertemu, belum ada pembicaraan teknis mengenai bentuk dukungan tiga negara besar itu terhadap kegiatan APA. Walau demikian, menurut Solichin, kesepakatan ini menjadi pijakan kuat agar kesenian boneka dan wayang bisa menembus panggung internasional.
Ranjana, Presiden Union Internationale de la Marionnette (Unima) atau asosiasi wayang dunia, mengatakan, kesenian boneka dan wayang dari negara ASEAN akan diusahakan masuk dalam festival budaya di India tahun 2010.
Sidang 10 negara ASEAN yang berlangsung Sabtu dan Minggu itu secara garis besar menghasilkan empat kesepakatan.
Pertama, setiap negara harus memiliki sanggar boneka/wayang. Kedua, memperbanyak pertukaran pentas. Ketiga, menyusun buku wayang untuk diluncurkan dalam Sidang IV APA tahun 2010. Kesepakatan keempat, menentukan tuan rumah sidang APA tahun 2009 dan 2010 adalah Filipina dan Malaysia.
Dalam pembukaan Festival Wayang Indonesia II, sekaligus Sidang II ASEAN Puppetry Association, Sabtu di Pagelaran Keraton, Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, wayang adalah juga harkat martabat bangsa. Nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan terpapar dalam cerita wayang. (PRA)
Sumber: http://cetak.kompas.com/ (15 Desember 2008)