Tingkat Hunian Desa Wisata Belum Maksimal

Yogyakarta- Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Haryono mengatakan selama ini tingkat hunian di sejumlah desa wisata di daerah ini dinilai belum maksimal.

"Padahal, beberapa desa wisata di Sleman seperti Tanjung, Brayut, Tlogoadi, dan Trumpon memiliki dan menyimpan eksotisme luar biasa," katanya di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, sejumlah desa wisata tersebut tidak hanya memiliki potensi dari pemandangan alam desa yang masih asli dan menawan, tetapi juga kehidupan keseharian masyarakat setempat yang spesifik.

"Selain itu, desa wisata tersebut juga memiliki kekayaan berupa aneka seni budaya dan atraksi wisata yang sangat layak untuk dinikmati wisatawan yang datang ke desa itu," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia Drs H Sarbini menilai bahwa keberadaan desa wisata di wilayah DIY agak sulit dikembangkan karena keberadaannya dibentuk hanya untuk kepentingan sesaat terkait dengan rencana kunjungan wisatawan.

"Desa wisata baru dibentuk dan dipromosikan jika akan menerima kedatangan tamu wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus)," katanya.

Menurut dia, desa wisata adalah desa yang umumnya dikelola warga setempat, dan suasananya masih alami serta memiliki potensi khas desa itu yang layak ditawarkan kepada wisman maupun wisnus.

"Sejumlah atraksi kesenian setempat maupun fasilitas penginapan ala desa serta potensi yang dimiliki desa itu disiapkan guna menyambut dan memberikan pelayanan kepada rombongan wisatawan yang akan menginap di desa setempat," katanya.

Ia mengatakan sangat disayangkan upaya membentuk desa wisata secara instan, yang nantinya hanya akan sia-sia. Sebab, ketika rombongan wisatawan usai mengunjungi dan menginap di desa wisata itu, desa tersebut akan kembali seperti semula sebagai desa biasa.

"Upaya mengelola yang dirintis dan disiapkan untuk melayani kedatangan wisatawan, kemudian berakhir bersamaan dengan kepulangan wisatawan yang menginap di desa wisata itu," katanya. (Ant/OL-01)

Sumber: www.mediaindonesia.com (14 Oktober 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts