Pangkalpinang - Wisatawan mancanegara meminati lada Bangka untuk keperluan memasak. Selain karena harganya murah, kualitas lada Bangka juga relatif baik.
Yuli dan Mick, wisatawan asal Singapura dan Perancis, di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Rabu (4/2), mengaku tertarik membeli lada Bangka sebagai oleh-oleh.
”Saya hanya membeli 10 kilogram dengan harga Rp 45.000 per kilogram. Lada tersebut akan digunakan untuk bumbu masak,” ujar Yuli, wisatawan asal Singapura yang fasih berbahasa Indonesia.
Menurut dia, kualitas lada Bangka lebih baik dibandingkan dengan produksi Serawak, Malaysia. Padahal, harga lada Bangka jauh lebih murah.
”Lada Bangka berkualitas, dengan warna lada putih bersih dan bagus untuk bumbu masak,” ujarnya.
Menurut Yuli, setelah dua minggu menikmati keindahan alam Pulau Bangka dan sebelum kembali ke Singapura, dia menyempatkan diri membeli lada untuk persediaan memasak karena harga lada di Singapura sangat mahal.
”Keindahan alam Pulau Bangka sangat bagus, tetapi fasilitas di tempat wisata seperti pantai belum optimal jika dibandingkan dengan tempat wisata di Pulau Jawa dan Bali,” ujarnya.
Sementara Mick mengaku menyempatkan diri membeli lada untuk keperluan sehari-hari karena harga lada Bangka murah, hanya Rp 45.000 per kilogram, dibandingkan dengan harga lada di Perancis yang mencapai Rp 1 juta per kilogram.
”Saya membeli lada hanya 10 kilogram untuk bumbu masak dan sebagai campuran minuman seperti kopi, teh, dan lainnya yang cocok untuk menghangatkan tubuh. Selain itu, aroma lada Bangka sangat harum,” ujarnya.
Ellan, penjual lada di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, mengatakan sering melayani turis yang meminati lada karena lada Bangka sangat bagus dan aromanya harum.
”Kami hanya melayani semua pembeli, baik wisatawan mancanegara maupun lokal. Harga yang kami tawarkan juga sangat sesuai keinginan pasar,” ujarnya. (Antara/boy)
Sumber: http://cetak.kompas.com (5 Februari 2009)