Jayapura - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai, Papua, hingga kini terus berupaya membenahi tiga objek wisata danau guna menarik wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) untuk berkunjung ke daerah ini.
Bupati Paniai Naftali Yogi kepada Antara di Jayapura, Senin (21/4) mengatakan, dua objek wisata danau itu adalah Danau Tigi, Danau Tage, dan Danau Paniai.
Dikatakannya, ketiga danau tersebut berada pada ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut dan sangat unik karena letaknya di daerah ketinggian dengan iklim yang sangat dingin.
Menurutnya, kondisi ketiga danau tersebut hingga sekarang masih alami dan asli karena belum dirusak tangan-tangan jahil sehingga terus dijaga dan kini terus dibenahi untuk dijadikan salah satu obyek wisata andalan di Papua.
"Walaupun suhu udara di ketiga danau ini tergolong dingin karena berada pada ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut, namun di dalamnnya terdapat beberapa jenis ikan air tawar seperti mujair, nilam, dan ikan mas," kata Yogi.
Dikemukakannya, danau-danau ini juga memiliki keindahan tersendiri karena terdapat batu-batuan dengan tebing yang cukup tinggi juga memiliki pasir di tepian danau sehingga sedang diupayakan untuk dijadikan lokasi pemandian.
Pemkab Paniai juga sedang merancang pembangunan pondok-pondok wisata di sekeliling ketiga danau tersebut sehingga memudahkan wisatawan untuk beristirahat sambil menikmati keindahan alam sekitarnya.
Pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten ini juga termasuk dalam perioritas pembangunan di daerah ini karena diharapkan pada saatnya nanti dapat menyumbangkan pendapatan bagi Kabupaten Paniai, kata Bupati Naftali Yogi.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Paniai Hengky Mote mengatakan, ketiga objek wisata danau itu diharapkan bisa menarik wisnus dan wisman termasuk para karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika.
"Daripada para karyawan PTFI itu berlibur ke Australia dan Amerika, lebih baik mereka berlibur ke Paniai untuk menikmati keindahan alam di ketiga danau ini sambil menyaksikan berbagai atraksi budaya masyarakat setempat yang masih asli," harap Mote. (Ant/OL-03)
Sumber: www.mediaindonesia.com (21 April 08)
