Dianggap Berjasa, Haji Ijing Diberi Keris Pusaka dari Kesultanan Banjar

Sangatta, Kaltim - Haji Syahliannor atau yang digelari Haji Ijing, resmi menjabat sebagai Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBB-KT) Kabupaten Kutai Timur untuk kedua kalinya. Ia dilantik sebagai Ketua Umum masa bakti periode 2014-2019. Pelantikan yang digelar di Pasar Induk Sangatta, Minggu (11/1/2014) siang, menjadi momen istimewa baginya karena mendapat benda pusaka dari pihak kesultanan Banjar.

Benda pusaka yang diberikan berupa sebilah keris bernama Junjung Drajat. Keris itu diberikan langsung oleh Mangkubumi Kesultanan Banjar, Pangeran Ahmad Nooryakin. Menurut Pangeran Ahmad, keris tersebut merupakan peninggalan akhir abad ke-16 yang diambil dari kesultanan Mataram Baru.

"Pusaka ini diberikan untuk tali silaturahmi masyarakat Banjar. Tidak semua Ketua KBB-KT dapat benda ini. H Ijing kita pilih karena dia mampu menyatukan warga Banjar di Kutai Timur yang jumlahnya mencapai 30.000 orang lebih," kata Pangeran Ahmad.

Pemberian pusaka Junjung Drajat juga bertujuan untuk menambah kewibawaan. Keris itu diberikan untuk selamanya, namun dapat ditarik kembali jika yang bersangkutan tidak dapat menjalankan amanah.

Selain H Ijing, di Kaltim kata Pangeran Ahmad, sebelumnya ada tiga orang yang mendapat pusaka Junjung Drajat dari kesultanan Banjar. Mereka adalah Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Bupati Kukar Rita Widyasari, dan Pj Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. Ketiganya diberi gelar Datuk Mangkunegeri, yang berarti orang yang berdedikasi untuk membangun daerah. Sedangkan H Ijing diberi gelar Datuk Saradipa, yang berarti orang yang berjasa terhadap kesultanan dalam mempersatukan warga dan melestarikan kesenian Banjar.

"Pesan sultan, menyerahkan keris itu untuk tali silaturahmi dan menjaga stabilitas keamanan di wilayahnya. Artinya, dimanapun orang banjar berada dia harus bermanfaat buat orang lain. Harus bisa bersinergi dengan orang di lingkungan sekitar kita," kata Pangeran Ahmad.

H Ijing sendiri mengaku bahagia atas pemberian pusaka tersebut. Baginya, pusaka itu amanah yang harus dijaga dan dijunjung tinggi. Ia juga berjanji akan menjaga pesan Sultan Banjar untuk terus menjaga silaturahmi dan melestarikan kesenian tradisional.

"Saya sangat terharu dan berterimakasih atas ini. Mudah-mudahan kelak saya bisa amanah dan berjalan di garis yang benar," katanya.

Pelantikan pengurus KBB-KT Kutim berlangsung meriah. Sedikitnya ada seratusan pengurus yang diambil sumpah jabatannya. Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua KBB-KT, Irianto Lambrie dan disaksikan Pangeran Ahmad serta Wakil Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. Pada kesempatan itu Irianto juga menyerahkan pataka (bendera organisasi) kepada H Ijing, sebagai simbol amanat organisasi.

Pihak kesultanan Banjar juga menyerahkan cinderamata berupa buku kepada Irianto Lambrie dan Wakil Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. Buku yang diberikan berjudul "Perang Banjar Barito; 1859-1906" dan "Perang Fi Sabilillah di Kalimantan, Menguak Peran Sultan Hidayatullah". Kedua buku tersebut diterbitkan oleh Pustaka Agung Kesultanan Banjar tahun 2015.

-

Arsip Blog

Recent Posts