Jakarta - Indonesia dan Malaysia perlu membuat keseragaman dalam bahasa Melayu agar dapat digunakan sebagai bahasa bersama yang juga dapat menonjolkan jati diri bangsa Melayu di kancah internasional, kata Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zahrain Mohamed Hashim.
Dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Rabu, Zahrain memandang perlu ada keseragaman bahasa Melayu karena hampir 400 juta orang menggunakan bahasa tersebut.
“Soal keseragaman bahasa Melayu perlu diperbincangkan sebab dari segi banyaknya jumlah pengguna bahasa itu mungkin lima terbesar dunia,” ujar dia.
Upaya penyeragaman bahasa Melayu itu, kata Zahrain, perlu dibahas bukan hanya antara Indonesia dan Malaysia, melainkan juga dengan Brunei Darussalam dan Singapura yang penduduknya juga banyak menggunakan bahasa Melayu.
“Kita lihat Inggris, Amerika, dan Australia, negara-negara itu memakai bahasa Inggris sebagai common language mereka. Kita juga perlu menggunakan satu bahasa yang kita anggap sebagai bahasa bersama (common language),” ucap Zahrain.
Selain itu, dia berpendapat bahwa bahasa Melayu yang telah diseragamkan dapat digunakan sebagai bahasa kedua setelah bahasa Inggris dalam Komunitas ASEAN.
Lebih lanjut Zahrain mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Malaysia perlu mengangkat isu tersebut dengan didukung oleh organisasi dan lembaga masyarakat dari kedua negara.
“Kita juga perlu melibatkan cendekiawan dan sastrawan duduk bersama untuk mencari cara mengangkat bahasa Melayu ini, bukan hanya untuk komunikasi, melainkan juga untuk peningkatan intelektual,” kata dia.
“Bila mengingat kembali kepada sejarah dan asal-usul kita, mungkin kita bisa menciptakan identitas kita sendiri, yang saya rasa cukup penting, khususnya untuk hubungan Indonesia dan Malaysia,” ujar Dubes Malaysia itu.
Sumber: http://www.hidayatullah.com