PNS Tidak Bisa Urus Masalah Seni dan Budaya

Maumere, NTT - Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak bisa mengurus masalah seni dan budaya. Urusan seni dan budaya harus diserahkan kepada komunitas seni, bukan kepada PNS.

"Kalau PNS yang urus seni dan budaya, mereka bekerja karena ada anggaran. Kalau anggaran tidak ada, maka tidak bisa kerja. Sedangkan seni dan budaya itu terkait minat. Karena itu, urusan seni dan budaya harus diserahkan kepada komunitas seni," kata Mr. Yie Gae Tjie alias Baba Ice menyoroti minimnya promosi seni dan budaya Sikka dalam program pengembangan pariwisata di Sikka.

Seniman Kota Maumere ini mengatakan, pengelolaan seni dan budaya oleh PNS hanya akan mengerdilkan kreativitas seni di kalangan komunitas seni di Kota Maumere.

"Ada banyak sekali komunitas seni atau orang-orang yang mempunyai jiwa seni di Kota Maumere. Urusan seni dan budaya untuk promosi wisata diserahkan kepada mereka," kata Baba Ice.

Diharapkannya, gallery seni, pusat cenderamata dan pusat jajanan khas Sikka yang dibangun di Jalan El Tari Maumere menjadi pusat promosi wisata, bukan menjadi gudang beras.

"Inilah kata saya, orang selalu menyebut saya orang gila. Kita harapkan kios-kios itu jangan untuk jual beras atau sembako seperti itu," tambah Baba Ice.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka, Agus Hermens mengatakan, pusat cenderamata dan pusat jajanan khas Sikka akan diresmikan dalam waktu dekat.

"Paling lambat akhir Januari 2015, pusat cenderamata dan jajanan khas Sikka itu diresmikan oleh bupati," kata Agus.

Dijelaskannya, 10 kios yang ada akan dibagi dua. Lima kios sebagai pusat cenderamata dan lima kios untuk jajanan khas Sikka.

"Kami sudah rapat tadi supaya segera meresmikan pusat cenderamata itu. Itu bukan galeri seni, orang banyak keliru. Itu pusat cenderamata dan jajanan," kata Agus.

Peresmian pusat cenderamata di Jalan El Tari, kata Agus, segera dilakukan. Karena bupati (Yoseph Ansar Rera, Red) menginginkan tempat itu segera dimanfaatkan.

"Tentu kita akan rapat lagi dengan SKPD lain sebelum kios-kios itu ditempati," kata Agus.

Pembangunan pusat jajanan, pusat cenderamata dan panggung pertunjukan dilaksanakan oleh tiga kontraktor pelaksana, yakni CV. Citra Perdana mengerjakan pembangunan pusat jajanan/ kuliner dengan total dana Rp 335.522.000. CV. Marco mengerjakan pembangunan pusat cenderamata dengan total dana Rp 310.181.000 dan CV. Sparta Teknik mengerjakan pembangunan panggung pertunjukan dengan total dana Rp 201.137.000.

-

Arsip Blog

Recent Posts