Bandung, Jawa Barat - Pemerintah Kota Bandung akan menggelar festival di Jalan Braga selama dua hari. Perhelatan yang dimulai hari ini tersebut diisi 46 acara yang tersebar di sejumlah panggung. "Kami membuat tiga konsep, yaitu food, art, dan fashion," kata anggota panitia acara, Edwin Bastaman, akhir pekan lalu.
Panitia menyiapkan 35 tenda bagi peserta. Seluruhnya ditempatkan di jalan bagian atas yang jaraknya lebih panjang. Sedangkan di jalan yang lebih pendek nyaris bersih dari tenda penjual makanan, kerajinan, dan pakaian. "Itu bagian nuansa Braga tempo dulu. Musiknya pun yang tidak keras, seperti jazz dan kecapi suling," kata Edwin. Festival juga akan diisi tarian, pemutaran film, lomba dan pameran foto. Selain itu pameran motor tempo dulu, permainan tradisional, juga kompetisi pengolahan makanan tradisional.
Ini adalah perhelatan ketiga. Pertama kali Festival Braga digelar pada 2006. Kali ini festival diselenggarakan bersamaan dengan diresmikannya Jalan Braga sebagai kawasan wisata belanja setiap akhir pekan. Tahun depan, setiap akhir pekan, jalan ini tak boleh dilewati kendaraan dan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki. Kepala Sub-Dinas Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat Dedi Haryadi mentargetkan festival bakal meraup 100 ribu orang pengunjung.
Braga sejak awal abad ke-20, merupakan kompleks pertokoan elite bagi pemerintah Belanda. Setelah kemerdekaan warga Belanda hengkang, jalan yang terletak di sisi Sungai Cikapundung ini berangsur sepi. Sebagian toko di Braga kosong dan menjadi bangunan tua yang telantar. Kini Pemerintah Kota Bandung berupaya mengembalikan kejayaan Braga melalui sebuah festival. (ANWAR SISWADI)
Sumber: http://www.korantempo.com (30 Desember 2008)