Denpasar, Bali — Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2008 diperkirakan 6,3 juta, jumlah itu lebih rendah dari yang ditargetkan dalam tahun kunjungan wisata (Visit Indonesia Year) sebanyak tujuh juta wisatawan.
"Dari jumlah kunjungan itu, Indonesia setidaknya menerima devisa dari pariwisata sebesar Rp7,4 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 91 triliun," kata Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, di Kuta, Bali di sela kegiatan "Indonesia MICE Corporate Travel Mart 2008", Jumat (5/12).
Jumlah devisa dari sektor pariwisata tersebut diperoleh dengan mengalikan jumlah wisman dan pengeluaran rata-rata wisman per kunjungan. "Hasil penelitian yang kita lakukan spending money wisman per kunjungan mencapai 1.178 dolar AS," katanya.
Belanja tamu asing 2008 meningkat cukup signifikan, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 976 dolar AS.
Tahun 2007, jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata hanya mencapai jumlah 5,3 miliar dolar AS. Ada peningkatan devisa dibandingkan tahun 2007 sebesar 2,1 miliar dolar AS.
"Kita memang tidak bisa mencapai target jumlah kunjungan, namun cukup bangga dengan devisa yang kita terima dari sektor pariwisata," katanya.
Tahun 2009, merupakan tantangan bagi sektor pariwisata dunia. Indonesia sebagai bagian dari negara di dunia tidak bisa lepas begitu saja dari krisis yang terjadi saat ini.
"Tahun 2009 kita menghadapi tantangan besar akibat pelambatan ekonomi dunia yang mengalami krisis," katanya.
Dipastikan, jumlah kunjungan wisman yang semula ditargetkan mencapai tujuh juta wisman, tampaknya juga akan mengalami revisi.
Krisis ekonomi global akan memberikan dampak yang besar terhadap dunia pariwisata. "Kita harus berjuang lebih keras untuk menghadapi krisis. Dan mengambil sejumlah langkah serta strategi untuk mengurangi dampak krisis tersebut," katanya. (Ant/OL-01)
Sumber: http://mediaindonesia.com (6 Desember 2008)