Tahun 2009 Pertumbuhan Wisnus Makin Digenjot

Jakarta- Tak terasa target maksimal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mendatangkan 7 juta wisatawan mancanegara (wisman) melalui program Visit Indonesia Year 2008 sebentar lagi berakhir. Pergantian tahun tinggal 25 hari lagi.

Hingga akhir Oktober lalu ternyata baru 5,1 juta wisman datang ke Indonesia melalui sejumlah pintu wisata yang ada di Tanah Air. Menbudpar Jero Wacik seusai membuka Raker Pemasaran Pariwisata Depbudpar yang berlangsung di Hotel Intercontinental, Jakarta, pekan lalu, mengatakan hingga ujung tahun 2008, jumlah wisman yang masuk ke Indonesia bisa mencapai 6,4 juta. Lalu, apa artinya itu? Gagalkah Depbudpar memenuhi target 7 juta wisman?

Menurut Jero Wacik, angka 7 juta memang agak berat dipenuhi, karena berbagai sebab. Tapi, angka 6,4 juta wisman yang dipredisksi teraih hingga akhir 2008 adalah rekor baru yang berhasil dilakukan instansinya. Angka 6,4 juta wisman itu mengartikan terjadinya lonjakan kenaikan wisman ke Indonesia hingga 16 persen dibandingkan tahun 2007 yang berhasil mendatangkan 5,5 juta wisman. Angka 6,4 juta wisman itu juga memastikan Indonesia berhasil meraup devisa sekitar Rp 62 triliun, belum termasuk multiplier effeck-nya yang berantai.

"Angka 6,4 juta wisman itu juga rekor baru dalam sejarah kepariwisataan kita. Jadi, kita harus tetap bangga. Program VIY 2008 ternyata memberi banyak keuntungan. Daerah-daerah ikut semangat dengan menggelar tahun kunjungan. Buktinya Sumsel menggelar Visit Musi, Jabar menggelar Visit West Java, bahkan di tahun-tahun mendatang akan ada Visit Kalsel, Visit Jambi, Visit Babel 2010, Visit Lampung 2009, Visit Batam 2010 dan beragam bentuk Visit lainnya. Ini semua semangat yang dihasilkan Visit Indonesia Year 2008," ujar menteri berdarah Bali itu.

Lantas bagaimana nasib VIY itu tahun depan? Berlanjutkah? Ditanya demikian, Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwandar, dalam jumpa pers penutupan Raker Pemasaran Depbudpar itu menegaskan, program Visit Indonesia Year tetap dilanjutkan. Cuma, jika tahun ini menggunakan sebutan tahun 2008 diujung kalimat VIY, maka pada 2009, sebutan VIY tidak lagi menggunakan tahun, tetapi kata "Mice & Marine".

Sengaja sebutan Mice dan Marine diterakan di ujung kalimat VIY tahun depan, karena mulai 2009 Depbudpar lebih serius memberdayakan potensi kegiatan rapat, seminar, dan pertemuan lainnya di hotel-hotel atau tempat wisata. "Kalau kemudian ada Marine, itu karena kita menyadari Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang sangat luas, tersebar di seluruh Indonesia. Kami akan lebih berdayakan semua itu supaya memberikan hasil maksimal," ujar Sapta Nirwandar seraya menambahan bahwa kata-kata Mice dan Marine bisa menjadi kata kunci keberhasilan program penjaringan wisatawan Nusantara (wisnus) sebanyak mungkin pada tahun 2009.

Mengapa demikian? Tahun depan, Indonesia menggelar pemilu. Sapta Nirwandar meyakini, di sela pelaksanaan pemilu terdapat banyak peluang jualan wisata. Karena ingin sukses dalam pemilu, partai-partai dipastikan akan lebih sering menggelar pertemuan dan rapat-rapat besar di hotel. Mereka juga tidak selalu menggunakan pesawat dalam bepergian, tetapi juga menggunakan kapal laut yang bisa mengangkut peserta pemilu dari satu kota ke kota lain.

"Jadi, prediksi kami, tahun depan aktivitas Mice dan Marine akan dilakukan banyak masyarakat Indonesia. Mereka itulah sasaran kami, makin menggenjot kegiatan wisnus tahun 2009," ujar Sapta lagi.

Tahun depan Depbudpar pun menargetkan kegiatan wisnus makin tinggi dibanding tahun 2007. Kalau tahun 2008 pergerakan (baca kegiatan berwisata) wisatawan nusantara mencapai 223 kali, maka di tahun 2009 ditingkatkan lagi, sehingga masuk akal jika Depbudpar harus makin menggenjot usaha maksimal meningkatkan laju pertumbuhan wisnus.

Berkait dengan rencana itu, Depbudpar juga akan mendukung dibukanya jalur penerbangan baru di sejumlah daerah yang menghubungkan sebuah kota ke kota lain di dalam negeri, juga dari sebuah kota provinsi ke kota-kota lain di mancanegara, seperti Batam-Guangzhou, Batam-Korea, dan Batam ke Medan terus ke Chennai (India). Objek-objek wisata di dalam negeri, terutama yang bernuansa bahari, pun akan segera dipercantik. (Ami Herman)

Sumber: http://www.suarakarya-online.com/ (6 Desember 2008)

Related Posts:

-