Tanjungpendam Rusak

Belitung— Fasilitas di kawasan wisata Pantai Tanjungpendam, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung rusak akibat terjangan ombak pasang. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Hiburan Tanjungpendam Alkar mengatakan, fasilitas yang rusak antara lain conblock di sepanjang pantai dan kabel listrik yang tertanam di bawah pasir.

Selain itu, volume sampah yang terbawa oleh ombak dari tengah laut ke daratan juga meningkat. Biasanya sampah yang terangkut hanya berkisar satu kontainer, namun kini sejak musim barat sampah meningkatkan hingga empat kontainer setiap hari.

Rumput dan pohon yang ditanam di pinggir pantai juga mati akibat genangan air laut yang masuk ke areal Pantai Tanjungpendam.

“Kabel listrik basah sehingga kami tidak berani menyalakan lampu. Hari ini (kemarin--red) diperbaiki. Sampah juga banyak, kayu-kayu, karena itu untuk mengangkat sampah-sampah itu, kami mohon bantuan kendaraan roda empat,” kata Alkar seraya menambahkan air laut masuk hingga areal panggung hiburan.

Untuk perbaikan conblock, belum dapat dilaksanakan mengingat kondisi cuaca buruk gelombang pasang diperkirakan masih akan terjadi hingga bulan Februari 2009 mendatang.

Solusi untuk menghadang terjangan gelombang, menurut Alkar, kawasan wisata Pantai Tanjungpendam perlu dibangun talud baru sekitar 50 meter ke depan dari talud yang ada saat ini. Selain itu, perlu dibangun pula saluran air mulai kawasan wisata hingga Pos TNI AL di ujung Pantai Tanjungpendam.

“Untuk pengunjung Tanjungpendam kami mohon maaf untuk sementara waktu ini mungkin sedikit tidak nyaman. Maklum, ini faktor alam yang kami perkirakan akan terjadi sampai bulan Februari. Saat ini air sudah turun, namun angin masih kencang. Tahun ini paling parah. Untuk penerangan di sekitar areal Tanjungpendam sementara ini kami menggunakan lampu sorot,” kata Alkar.

Bakau Solusi
Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kabupaten Belitung, B Maia Hasibuan mengatakan, tanaman bakau merupakan solusi jangka panjang agar gelombang laut tidak langsung menerjang pemukiman penduduk yang berdiri di sepanjang pesisir Pantai Tanjungpendam.

Kawasan sepanjang pesisir Pantai Tanjungpendam Desa Tanjungpendam sebaiknya ditanami pohon bakau untuk menahan terjangan gelombang laut pasang tinggi seperti yang terjadi beberapa hari lalu.

“Bakau itulah solusinya, kekuatan alam harus dilawan dengan alam pula. Bakau dapat menahan terjangan ombak. Kalau talud, lama kelamaan akan pecah dihantam gelombang. Itu solusi jangka panjangnya yang harus dimulai dari sekarang,” kata Maia ditemui Grup Bangka Pos usai rapat pembahasan Piala Adipura di ruang sidang Setda Pemkab Belitung, Kamis (18/12).

Kepala Dinas Kebersihan Pengelolaan Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung Helman manambahkan, hal yang perlu menjadi perhatian adalah teknik atau cara menanam bakau. Sebab kondisi pesisir Tanjungpendam yang lebih banyak pasir ketimbang lumpur menyulitkan bakau untuk tumbuh.

Maka teknik penanaman bakau adalah dengan membuatkan wadah dari kayu atau bambu yang diberi sedikit lumpur. Bakau diletakkan di dalam wadah tersebut baru kemudian diletakkan di pesisir pantai hingga akarnya kuat menancap.

Namun yang tidak kalah penting adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga bakau tersebut agar terus tumbuh besar hingga mampu menahan gelombang. “Belajar dari Pantai Kapuk, cara menanam bakaunya seperti itu. Kalau ditancapkan langsung di pasir memang tidak akan tumbuh, harus ada lumpur sedikit saja pasti tumbuh,” kata Helman. (h4)

Sumber: http://www.bangkapos.com/ (19 Desember 2008)

Related Posts:

-

Arsip Blog