Bengkulu - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Baktiar Najamudin mengkritik Festival Tabot 2014 yang dinilai semakin tidak berkualitas karena tidak ada peningkatan kreativitas dari sebelumnya.
Akibatnya, event tahunan Disparbud Bengkulu, yang berakhir Senin (3/11), tidak mampu mendatangkan wisatawan nusantara dan asing ke daerah ini.
"Saya lihat Festival Tabot dari tahun ke tahun tidak ada perubahan yang membuat orang luar tertarik datang ke Bengkulu untuk menyaksikan kegiatan ini," kata Sultan kepada wartawan di sela-sela penutupan acara Festival Tabot 2014, Senin.
Festival Tabot adalah rangkaian tradisi wisata sejarah budaya dan religi di Bengkulu yang dimulai setiap 1 Muharam hingga tanggal 10.
Menurut Sultan, acara Festival Tabot harusnya dikemas lebih baik lagi sehingga kegiatan seni budaya masyarakat Bengkulu banyak diminati orang luas.
Dengan demikian, semestinya bisa menarik turis asing dan lokal ke Bengkulu setiap festival dilaksanakan.
Namun, kenyataannya dalam beberapa tahun terakhir Festival Tabot ini hanya ramai didatangi masyarakat Bengkulu saja, turis asing dan nusantara tidak ada sama sekali.
Selain itu, masyarakat Bengkulu yang datang ke arena Festival Tabot bukan untuk menonton acara perlombaan berbagai kesenian daerah daerah, tapi untuk berbelanja di bazar yang ada di lokasi festival.
Hal ini terjadi karena Festival Tabot tidak ada yang menarik untuk ditonton masyarakat Bengkulu. Padahal, dana Festival Tabot ini menghabiskan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daeah (APBD) Provinsi Bengkulu dan Pemkot setempat mencapai miliaran rupiah.
Apalagi selain melaksanakan ritual tahunan, Festival Tabot secara rutin digelar setiap tahun di Bengkulu juga bertujuan untuk menarik minat wisatawan asing dan nusantara datang ke Bengkulu.
"Jadi, dampak efek positif Festival Tabot terhadap kunjungan turis asing dan nusantara datang ke Bengkulu belum terlihat sama sekali sampai sekarang. Ini harus menjadi perhatian ke depan Disparbud Bengkulu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Bengkulu Edi Nevian mengatakan, kritik dan saran dari Wagub Sultan Najamudin akan dijadikan bahan evaluasi baginya untuk perbaikan penyelenggaran Festival Tabot ke depan.
"Kita sudah semaksimal mungkin mempersiapkan Festival Tabot agar pelaksanaan berlangsung meriah dan menarik wisatawan asing dan nusantara datang ke Bengkulu untuk menyaksikan acara tahun seni budaya daerah ini," ujarnya.
Ia mengatakan, tidak semaraknya Festival Tabot 2014 karena beberapa acara yang sudah diprogramkan tidak dapat dilaksanakan karena dana kegiatan pariwisata ini sangat minim.
"Bagaimana mau semarak festival sebesar ini kalau dananya minim sekali. Terus kalau dana festival besar maka acaranya pasti meriah karena kita bisa melaksanakan seluruh program yang sudah di-setting sebelumnya," ujarnya.
Meski demikian, Edi merasa bersyukur Festival Tabot 2014 dapat dilaksanakan Disparbud Bengkulu dengan sukses dan berjalan lancar.
"Saya bertekad tahun depan festival akan lebih baik dan menarik dari sekarang," ujarnya.
Sumber: http://www.beritasatu.com