Manokwari, Papua Barat - Masyarakat Suku Doreri Manokwari, Papua Barat, menggelar Mansinam Art Festival untuk mengangkat karya seni dan budaya suku tersebut.
Sekretaris Panitia, Trayanus Rumsayor di Manokwari, Rabu, mengatakan, kegiatan ini sudah dua kali digelar. Rencananya festival tersebut akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
"Festival pertama kami laksanakan tahun 2015, yang langsung mendapat anugerah sebagai Top Iven dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia," kata dia.
Dia menyebutkan, kegiatan ini akan berlangsung pada 3 hingga 5 Februari 2015 di Pulau Mansinam, Manokwari. Berbagai kerajinan hasil seni pahat, lukisan dan kuliner seperti ikan dan makanan tradisional berbahan baku gandum atau dalam bahasa Doreri disebut "pokem" menghiasi festival itu.
"Karya seni suku Doreri, memiliki nilai budaya dan filosofi. Karya-karya seni suku Doreri, menggambarkan keselarasan hubungan antara manusia dengan alam dan sang pencinta," kata dia.
Menurut dia, skill memahat serta melukis yang dimiliki masyarakat suku ini, merupakan warisan leluhur. Lambat laun warisan luntur seiring perkembangan zaman dan pengaruh budaya dari luar.
Festival ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan agar warisan budaya tersebut tidak punah.
"Kami memanfaatkan momentum hari ulang tahun pekabaran injil (HUT PI) ini untuk meraub minat pengunjung. Sekaligus kegiatan ini untuk memeriahkan HUT PI di Pulau Mansinam," kata dia.
Kegiatan ini, lanjut Trayanus, dilakukan untuk mengangkat potensi budaya masyarakat Doreri kepermukaan. Sehingga, hal itu menjadi daya tarik, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Mansinam Art Festival 2015 dikunjungi wisatawan asal negara-negara Pasifik dan Australia. Seminggu berikutnya, turis dari Negara Fiji tiba untuk menemui masyarakat Doreri yang ada di pulau Mansinam," ujarnya.
Pada 2017 mendatang, pihaknya akan menggelar Melanesian Choir Games Festival atau festival paduan suara bagi negara-negara Melanesia di Pulau Mansinam.
"Kami berupaya untuk mempererat hubungan kekerabatan warga di kawasan Pasifik, sekaligus untuk mengangkat potensi paduan suara warga Melanesia," kata dia menambahkan.
Sumber: http://www.antaranews.com