Jakarta- Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mengalokasikan Rp 289 miliar dari dana departemen sebanyak Rp 1,1 triliun untuk mempromosikan pariwisata Indonesia selama 2009.
"Untuk tahun 2009 itu Rp 289 miliar atau naik 10 persen dari 2008. Sementara dana departemen Rp 1,1 triliun," kata Dirjen Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar dalam sebuah seminar pariwisata di Jakarta, Kamis.
Ketika ditanya apakah dana tersebut cukup untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, Sapta mengatakan, berdasarkan standar dari Badan PBB untuk pariwisata (UN WTO) bahwa untuk mendatangkan seorang wisman dibutuhkan dana promosi sebesar 10 dolar AS. "Kalau mengacu pada standar UN WTO, 10 dolar per orang maka dibutuhkan 100 juta dolar AS," kata Sapta.
Sedangkan jumlah wisman ke Indonesia pada 2008 diperkirakan mencapai 6,5 juta orang dengan penerimaan devisa sekitar 7,1 miliar dolar AS.
Sesuai Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Yudhoyono pada 6 Oktober 2008, telah merevisi target jumlah wisman 2009 yang sebelumnya ditetapkan, 8 juta wisman menjadi 6,80 juta wisman (target optimistik).
Sebelumnya, Sekjen Depbudpar, Wardiyatmo, mengatakan, Depbudpar mengusulkan kepada DPR RI anggaran dana promosi pariwisata sebanyak Rp 340 miliar.
"Untuk 2009 kita mengusulkan dana promosi sebanyak Rp 340 miliar. Itu untuk keseluruhan dana promosi pariwisata dalam negeri dan dana promosi pariwisata Indonesia di luar negeri," kata Wardiyatmo, dalam diskusi kepariwisataan di Jakarta, Kamis (13/11).
Wardiyatmo mengatakan, dana Rp 340 miliar tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dana promosi pariwisata 2007 sebesar Rp 150 miliar (15 juta dolar AS dengan kurs Rp 10.000).
Dana promosi sebanyak itu, katanya, juga digunakan untuk mempromosikan VIY (Visit Indonesia Year) 2009 yang mengambil tema MICE dan wisata bahari.
Meskipun begitu, Wardiyatmo mengatakan, dana promosi pariwisata Indonesia kalah jauh dengan dana promosi pariwisata Malaysia yang mencapai 100 juta dolar AS pada 2008.
Sementara alokasi dana promosi pariwisata Depbudpar pada 2007 hanya Rp 900 miliar dan hanya Rp 751 miliar pada 2006.
Sedangkan Menteri Pelancongan Malaysia, YB Datuk Seri Tengku Adnan Bin Tengku Mensor, ketika meluncurkan program Visit Malaysia Year 2007 di Jakarta pada akhir 2006 mengatakan, Kementerian Pelancongan Malaysia mendapatkan dana pariwisata dari pemerintah Malaysia sebanyak 500 juta dolar AS untuk masa lima tahun mulai 2007.
Untuk tahun 2007, Kementerian Pelancongan Malaysia mendapatkan dana pariwisata sebesar 80 juta dolar AS dan sekitar 60 juta dolar AS untuk tahun 2006. (Ant/OL-03)
Sumber: http://mediaindonesia.com (19 Desember 2008)