Surabaya, Jatim - Redanya hujan abu vulkanik dan letusan Gunung Bromo membuat pariwisata di kawasan tersebut pelan-pelan mulai bangkit. Saat ini hotel dan restoran di sekitar Desa Ngadisari hingga Cemoro Lawang Sukapura Probolinggo, Jawa Timur, mulai beroperasi.
"Wisatawan dan masyarakat boleh-boleh saja datang berwisata ke kawasan Bromo tetapi harus mematuhi imbauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Parwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Rudy Priyanto di Surabaya, Senin (10/1).
Menurutnya, berdasarkan peringatan PVMBG, wisatawan hanya boleh mendekat sampai jarak radius tiga kilometer dari puncak kawah Gunung Bromo. Selain itu, wisatawan jika memasuki kawasan Bromo diharuskan memakai masker agar tidak langsung menghirup udara yang bercampur debu vulkanik. "Mereka juga diharuskan memakai kacamata agar aman dari debu yang berterbangan," ujarnya.
Dikatakan dengan semakin menurunnya aktivitas Gunung Bromo diharapkan geliat kepariwisataan di kawasan Bromo mulai hidup kembali. "Hotel-hotel sudah boleh menerima tamu baik wisatawan lokal dan mancanegara. Sehingga para pengusaha hotel dan restoran dapurnya ngebul," ujarnya.
Tidak hanya itu, para pengusaga rumah makan dan sopir jeep yang tergabung dalam paguyuban Bromo Jeep di Ngadisari Sukapura pelan-pelan akan kebanjiran pelanggan dan ekonominya juga akan membaik. Dampaknya perekonomian di daerah ini akan bergeliat tumbuh baik pula seperti semula.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com