Cagar Budaya di Bengkulu Terancam Rusak

Bengkulu- Sebagian besar cagar budaya di Provinsi Bengkulu terancam rusak akibat tidak terawat dan minimnya dana pemerliharaan.

Cagar budaya yang sangat memprihatinkan itu antara lain Benteng Marlbourogh, peninggalan Kerajaan Inggris di Kota Bengkulu, merupakan salah satu dari 27 cagar budaya di provinsi itu, kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Bengkulu, Gitar Sirait di Bengkulu, Jumat.

Benteng Marlbourogh yang berada di pusat obyek wisata di Tapak Padri, sampai sekarang nampak kusam, akibat ditumbuhi rerumput tinggi di sekitarnya. Pihak Diknas tidak bia berbuat banyak untuk merenovasi benteng bersejarah itu serta situs budaya lainnya.

Selama ini penanganan rehabilitasi cagar budaya itu, ditangani langsung oleh pusat cagar budaya dari provinsi Jambi, sedangkan Bengkulu hanya sebagai pemilik aset, jadi dananya ada di Jambi, ujarnya.

Dia menjelaskan, cagar budaya yang ada di provinsi Bengkulu sampai saat ini tercatat sekitar 27 buah dan tersebar di seluruh kabupaten dan kota Bengkulu.

Dari ke 27 buah cagar budaya itu ada di Kota Bengkulu antara lain Benteng Marlbourogh, Benteng York, Tugu Hamilton, Tugu Thomas Part, Makam Inggris, bunker Jepang dan rumah pengasingan Bung Karno.

Kemudian di Bengkulu utara, ada Mesjid Padang Betuah, Tugu Van Amestel dan rumah Gubernur Militer DR A.K Gani, Kabupaten Muko Muko ada Situs Benteng Anna dan Mesjid Jamik Al Falah dan di kabupaten Rejang Lebong Suban Air Panas.

Cagar Budaya di Kabupaten Seluma, situs Megalitik Rantau Panjang, situs megalitik Gerincing, kabupaten Kepahiang ada situs Beteng Kuto Aur, Kabupaten Kaur ada situs Megalitik Naga Rantai, situs Beteng Lina dan situs Jel/Penjara di Muarasahung.

Sementara di Kabupaten Bengkulu selatan ada lima cagar budaya yakni situs Megalitik Kota Bumi, situs Megalitik Sebilo, rumah tradisional Suku Serawai Bumi, Bunker Jepang dan Meriam Honisort.(JY)

Sumber: www.kompas.com (18 Oktober 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts