Banyumas - Menyambut tahun baru 2009 Masehi dan 1430 Hijriyah, Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS) Banyumas akan menggelar ritual larung sesaji (larungan) di Sungai Serayu, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas.
"Kami memang tidak menggelar acara khusus di malam pergantian tahun 2008-2009 sebagai bentuk penghormatan bagi masyarakat penganut Islam Aboge," kata Ketua PMPS, Eddy Wahono, di Banyumas, Sabtu (27/12).
Menurut dia, hal itu disebabkan malam pergantian tahun Masehi berbarengan dengan pergantian tahun baru Hijriyah berdasarkan perhitungan Islam Aboge yang banyak dianut warga Dusun Kalitanjung, Desa Tambaknegara.
Untuk itu, kata dia, PMPS menghormati kekhusukan masyarakat Aboge dalam menyambut tahun baru Hijriyah.
"Meski demikian, kami akan menggelar pagelaran wayang kulit siang hari pada tanggal 1 Januari yang bertepatan dengan 1 Muharam bagi penganut Aboge," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pada 2 Januari 2009 akan diselenggarakan kenduri bersama di salah satu perempatan desa sebagai bentuk sedekah bumi yang ditujukan untuk bersyukur atas limpahan rezeki dari Tuhan.
Dalam kenduri tersebut, katanya, setiap warga membawa nasi sendiri-sendiri untuk dimakan bersama sayur gulai kambing yang dikenal dengan nama "becek".
Menurut dia, gulai tersebut dibuat dari 12 ekor kambing yang berasal dari 12 RT di dusun tersebut.
"Setiap RT akan menyembelih seekor kambing yang nantinya akan dibuat gulai sedangkan kepalanya akan dikuburkan di perempatan tersebut," katanya.
Usai kenduri atau setelah Salat Jumat, kata dia, kegiatan dilanjutkan dengan ritual larung sesaji dan "grebeg" (berebut) gunungan yang terbuat dari palawija.
Menurut dia, larung sesaji akan digelar di dermaga wisata PMPS di Bendung Gerak Serayu Desa Tambaknegara.(Ant/OL-01)
Sumber: http://mediaindonesia.com (27 Desember 2008)