Semarang, Jateng - Berkumpulnya para pakar dan praktisi kerajinan kain tradisi se-Indonesia di Kota Semarang terkait dengan pameran nasional kain 3-7 Oktober, diharapkan akan memecahkan berbagai permasalahan kain tradisional di era sekarang.
"Persoalan yang masih membelit dunia kain tradisional kita misalnya soal pengembangan, perawatan sampai pemasaran. Maka momentum pameran nasonal ini bisa dijadikan arena untuk memecahkan semua kendala," kata Steven Timisela, Kepala Museum Jateng Ronggowarsito Semarang, Selasa (1/10).
Seminar ini bagian dari acara Pameran Nasional Eksotika Ragam Hias kain Tradisional Nusantara 2013, yang akan berlangsung Kamis (3/10) besok. Seminar itu bisa dibilang langka. "Para pakar itu jarang sekali bertemu kalau tidak ada acara pameran seperti ini. Jadi sekalian saja kami selenggarakan seminar," lanjut Steven.
Para pakat kain tradisional itu antara lain Asmoro Damais, Dudung Alisyahbana dan Mike Sahala (keduanya koletor kain tradisional), Rachmat (perajin tenun) dan Ir YM Kussunarti.
"Mereka akan berbicara tentang pengembangan kain Jumputan dan Tritik, menggali potens kain urik dan permasalahan kain tradisional," lanjut Steven Timisela.
Sumber: www.suaramerdeka.com
