Solo, Jateng - Memasuki tahun ke empat sejak kali pertama digelar tahun 2012, Panitia Festival Jenang Solo (FJS) mulai melakukan alih teknologi rekayasa pembuatan jenang kepada masyarakat. Alih teknologi difokuskan pada teknik pembuatan jenis jenang hasil eksplorasi baik dalam hal penggunaan bahan baku, kemasan, ataupun penamaan, agar mampu memberi nilai ekonomi tinggi.
"Di kalangan masyarakat, pembuatan jenang mungkin bukan sesuatu yang asing, terutama jenis jenang yang telah dikenal selama ini, seperti jenang lemu, jenang grendul, jenang sumsum, dan sebagainya. Namun penyajian jenis makanan ini, acapkali dilakukan sangat sederhana, sehingga sepintas kurang menarik," kata Koordinator FJS, Heru Mataya, Senin (19/01/2015)
Menurut Heru ketika jajanan ini ini dikemas secara kreatif dan modern, akan menjadi menu istimewa, sekaligus bernilai ekonomi tinggi. "Lahirlah sebuah jenis jenang yang diebri nama 'Jenang Kreasi Bahari' berbahan baku ikan air tawar maupun laut," jelas Heru sembari menjelaskan, selain pula beberapa jenis jenang lain hasil kreasi baru.
Haru menjelaskan alih teknologi pembuatan jenang dengan sasaran warga perwakilan 51 kelurahan di Solo serta pasar tradisional. Diproyeksikan, hasil alih teknologi dalam bentuk 'workshop' tersebut, dapat ditampilkan dalam FJS nanti bersama ratusan jenis jenang konvensional lainnya.
Dalam FJS nanti, selain akan dibagikan ribuan jenang aneka jenis kepada masyarakat secara gratis, juga dilangsungkan lomba memasak jenang. Ada harapan, suatu saat nanti, jenang menjadi salah satu makanan andalan di Solo, baik dari cita rasa, ragam, maupun penyajian.
Sumber: http://krjogja.com