Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, akan menghentikan penerimaan pegawai honorer, karena dinilai semakin membebani keuangan daerah.
Hingga kini, pihaknya mencatat, lebih dari 3.000 tenaga honorer bekerja di provinsi tersebut. Mereka tersebar di berbagai dinas, badan, dan komisi di lingkungan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung.
“Ini sudah kebablasan. Kalau saya mau (keras) banyak yang akan terbuang,” kata Erzaldi Rosman, Jumat (19/5/2017).
Mantan bupati Bangka Tengah dua periode ini menegaskan, jumlah honorer di lingkungan pemprov telah melewati ambang batas. Setiap tahun, anggaran yang dikeluarkan untuk mengakomodir pegawai honorer mencapai Rp 15 miliar.
Saat ini, sambung Erzaldi, komposisi pegawai honorer dengan PNS 1:1. Karenanya ia khawatir terjadi tumpang tindih pekerjaan dan tanggung jawab.
Ia menilai, membengkaknya jumlah honorer karena kedekatan pejabat dengan masyarakat. Untuk itu ia mewanti-wanti tim sukses untuk tidak meminta porsi pegawai honorer karena tidak ada lagi penambahan anggaran untuk itu.
Erzaldi meyakinkan, pemberhentian belum dilakukan selama honorer bisa memperlihatkan kinerja yang baik.
Sumber: http://regional.kompas.com