Qasidah dan Barzanji Bergema di London

London, Inggris - Para pekerja domestik asal Indonesia di Inggris yang tergabung dalam organisasi INDUK ( Indonesia Networking Development) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan melantumkan shalawat serta berzanji diiringi musik khosidahan yang digelar di gedung KBRI London, Minggu siang.

Acara yang diikuti anggota Induk diawali dengan sambutan dari Fungsi Konsuler, KBRI London, Atu Yudhistira Indarto dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang disampaikan Amal Abdillah Siraj dan saritilawah oleh Annie demikian Siti Wahida, penasihat Induk kepada Antara London, Minggu.

Dia mengatakan, berzanji merupakan suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitanan, pernikahan dan Maulid Nabi Muhammad diikuti dengan sholawat Nabi Muhammad.

Anggota induk yang merupakan pekerja domestik di London yang jumlahnya lebih dari 100 orang itu pun melanjutkan acara dengan khosidahan dan puncak acara diisi ceramah Bapak Muhammad Hamim yang antara lain tentang akhlak dan kepribadian Rosululloh SA.

Menurut Siti Wahida, ia merasa senang dan gembira bisa ikut merayakan Maulid Nabi di Inggris apalagi ada khosidahan dan berzanji seperti di Indonesia. "Alhamdulilah saya sendiri sangat gembira karena seperti di Indonesia ada acara berzanji serta khosidahan saya jadi teringat saat kami masih berada di Indonesia," ujar Siti Wahida yang berjodoh dengan orang Inggris.

Diakuinya hampir seluruh rekan-rekannya juga merasakan hal yang sama, walaupun di Negara orang tetapi rasa keimanan dan ketaqwaan mereka tetap dipegang teguh, ujar Siti Wahadi.

Sementara itu Nizma Agustjik, yang hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad Saw mengatakan sangat bangga dengan para pekerja domestik dari Indonesia yang ada di London yang sangat kompak satu sama lainnya. "Saya sangat bangga dengan mereka karena bisa kompak dan rukun."

Diakhuinya para pekerja domestik adalah pejuang yang penuh pengorbanan, meninggalkan tanah air, kampung halaman, keluarga bahkan anak untuk berjuang mencari nafkah demi kelanjutan dan untuk survive.

Acara yang dihadiri pengurus pengajian KBRI London Djamal Djamalullail ditutup dengan acara makan bersama yang dibawa oleh para anggota Induk yang tampil ceriah dengan busana muslim dan jilbab yang berwarna warni.

Induk yang diketuai Tuti M Hatmawati merupakan bentuk kelanjutan dari kelas pelatihan bahasa Inggris dan ketrampilan yang diadakan KBRI London sebagai bentuk pengayoman bagi perempuan pejuang Indonesian Workers. Induk berdiri Mei 2010 yang digagas Indah Morgan.

Setiap bulannya anggota Induk mengadakan pertemuan di gedung KBRI London dengan fasilitasi dari Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb dengan mengadakan ceramahnya dan juga berbagai pelatihan keterampilan guna bekal mereka dimasa datang.

-

Arsip Blog

Recent Posts