Siak, Riau - Datuk Setia Amanah Drs H Syamsuar MSi mengatakan, adat istiadat yang diwariskan nenek moyang harus dipertahankan dan lestarikan. Sebagai pusat budaya Melayu di Riau, Kabupaten Siak yang identik dengan Islam dapat menjadi pemersatu dalam mendidik generasi penerus berakhlaq dan bermatabat yang harus didukung oleh pelaku adat sesuai dengan perannya.
"Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak juga memiliki tanggung jawab untuk mewariskan adat istiadat budaya Melayu kepada generasi penerus," kata Datuk Setia Amanah saat membuka acara rapat kerja LAMR Siak digedung LAMR Siak, Rabu (4/2/15). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua LAMR Siak H. Wan Anwar beserta pengurus dan LAMR kecamatan se-Kabupaten Siak serta beberapa pejabat dilingkungan Pemkab Siak.
Bupati Siak ini menyebutkan, Siak merupakan salah satu daerah yang punya kelebihan dan selalu dijadikan contoh oleh daerah lain, sehingga hal ini pantas disyukuri.
Bupati berharap, seluruh pengurus LAMR mampu memelihara dan melestarikan adat istiadat, sehingga keberadaan LAM dapat menjadi penyejuk.
Sementara itu Ketua Umum LAMR Siak Datuk Seri H Wan Anuar mengatakan, keberadaan LAM bertujuan untuk menggali, membina, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai luhur adat Melayu Riau sebagai landasan dan memperkokoh jati diri Melayu.
"Saya harapkan LAMR Siak terus menjalankan fungsinya dalam mewujudkan masyarakat dan budaya Melayu Riau yang maju, adil sejahtera yang merupakan tatanan kehidupan masyarakat," ujarnya.
Dengan Tema "Memantapkan Peran aktif Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Siak" dengan materi pokok rapat kerja LAMR Siak tahun 2014 diikuti pengurus DKA, MKA dan DPH LAMR Siak serta utusan dari LAMR kecamatan se- Kabupeten Siak dan Dewan Pengurus Organisasi lainnya.
Sumber: http://www.goriau.com