Samarinda, Kaltim - Memeriahkan HUT ke-347 Kota Samarinda dan HUT ke-55 Pemkot Samarinda, kembali digelar Lorong Budaya di GOR Segiri, Sabtu (7/2). Sejumlah kesenian dari berbagai budaya di Indonesia yang berkembang di Samarinda ikut memeriahkan acara tersebut. Satu di antaranya Reog Ponorogo.
Paguyuban Reog Ponorogo Singo Joyo Mulyo Samarinda menerjunkan hampir seluruh personelnya untuk memeriahkan acara Lorong Budaya itu. Satu personel Reog ialah Bagus Setiawan. Bocah 11 tahun itu mengaku senang bisa menghibur penonton kesenian Reog.
"Senang bisa melakukan atraksi seperti rol depan, lompat harimau, dan lain-lain. Selain itu bisa aksi lucu-lucuan di depan penonton. Asik bisa menghibur penonton," tuturnya, di sela-sela pertunjukkan, di Samarinda, Sabtu (7/2).
Dia tidak sendirian, karena banyak anak seusianya yang tampil dalam pertunjukan Reog Ponorogo yang terdiri dari beberapa unsur kesenian tradisional. Bagus mengaku sudah lama menggeluti kesenian tradisional yang saat ini kurang dilirik oleh generasi muda itu.
"Sudah dua tahun menari tarian Pujanganom dalam pertunjukkan Reog ini. Awalnya, tertarik saja melihatnya, kemudian belajar dari bapak," imbuh siswa SD 016 Samarinda itu.
Ada sekitar 60 anak yang ikut dalam kesenian Reog tersebut. Selain menarikan Tari Pujanganom, ada juga yang mempertunjukan Tari Jatilan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Paguyuban Reog Ponorogo Singo Joyo Mulyo Samarinda, Sarjimun.
"Untuk anak-anak ada sekitar 60, dan untuk personel yang karawitan atau menabuh gamelan itu ada sekitar 35 orang. Belum penari dewasa yang lain. Ini belum semua anggota paguyuban. Paguyuban kita berdiri sejak sekitar 3 tahun lalu," jelasnya.
Dia juga mengatakan pertunjukkan tersebut dalam rangka ikut memeriahkan acara Lorong Budaya untuk memeriahkan ulang tahun Pemkot dan Kota Samarinda. "Paguyuban kami yang beralamat di Jalan Cendana Samarinda ini diminta untuk tampil dalam acara ini sebagai perwakilan kebudayaan dari Jawa," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pariwisata, Ekonomi Kreatif & Kominfo Kota Samarinda, M. Faisal mengatakan acara Lorong Budaya tersebut sebagai simbol kebersamaan dan keberagaman kota Samarinda. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian Hari Jadi Kota Samarinda dan HUT Pemkot Samarinda.
"Lorong Budaya merupakan kegiatan seni budaya seluruh paguyuban yang ada di kota Samarinda. Sehingga dari pagi hingga sore hari nanti akan ada tampilan seni budaya, pameran dan dance clinic," kata Faisal yang menjadi Koordinator Acara Hari Jadi Kota Samarinda.
Selain Reog, beberapa paguyuban kesenian juga memeriahkan kegiatan tersebut, seperti dari Bali, Toraja, Dayak, Banjar, Bugis dan lainnya. Acara ini dimulai pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam.
Sumber: http://kaltim.tribunnews.com