Melonguane, Sulut - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang mengatakan budaya merupakan salah satu pembentuk karakter bangsa, karena tanpa budaya kita tidak akan mampu membangun kehidupan sosial masyarakat yang harmonis.
"Pentingnya budaya ini, disampaikan Gubernur Sarundajang pada acara ritual adat Manduru `U Tonna 2015' di lapangan Sangkudiman Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud (5/2)," kata Kabag Humas Setda Provinsi Sulut Jahja Rondonuwu di Manado, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/2).
Sarundajang mengatakan nilai-nilai spiritual dan kultural yang senantiasa menghiasi budaya masyarakat, merupakan faktor penting untuk merekatkan pluralitas.
Patut bersyukur, kata Sarundajang karena Kabupaten Kepulauan Talaud dianugerahi kekayaan pranata budaya yang menghiasi diantaranya ritual adat manduru`u tonna.
Nuansa religius dan kultural yang nampak pada acara ini, menurut Sarundajang adalah merupakan representasi dari keseharian hidup masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud yang senantiasa bersyukur kepada Tuhan dan merindukan suasana damai dalam memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Dalam acara ritual adat Manduru `U Tonna didahului dengan dialog adat oleh pentua-pentua adat dengan semangat Suirenhe wurru su waidde yakni dengan sehati sepikir mengetengahkan hal-hal mengenai persiapan upacara mandulugu tonna.
Kemudian dilanjutkan dengan ritual adat permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dipimpin oleh pentua adat, tujuannya adalah untuk menaikkan syukur atas penyertaan Tuhan ditahun yang lama dan memanjatkan doa meminta perlindungan di tahun baru.
Acara tersebut diakhiri dengan acara pagelaran seni tari Salaing u Ampania dan tarian masal yang diikuti oleh Gubernur dan Forkompimda Sulut didampingi oleh Bupati Kabupaten Kepulauan dan pejabat daerah serta seluruh masyarakat Pada kesempatan itu, Gubernur Sarundajang menyarahkan bantuan satu unit roda dua untuk pengelola program Taman Bacaan (TB), insektisida 10 liter dan larvasida 10 kg untuk pemberantasan demam berdarah, lima ton beras dan penyerahan lokasi untuk program pemberdayaan komunitas adat terpencil untuk 62 KK dengan total anggaran sebesar Rp1,71 miliar.
Sumber: http://budaya.rimanews.com