Ada Atraksi Mandau Terbang

Batam, Kepulauan Riau - Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-11 yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Kota Batam ke-180, tadi malam, mulai dibanjiri warga Batam. Ada dua atraksi kesenian mampu menyedot perhatian penonton, yaitu atraksi debus dari Banten dan Tari Isen Mulang dari Suku Dayak, Provinsi Kalimantan Tengah. Kedua atraksi ini menggambarkan kesaktian. Atraksi debus meskipun terkesan mengerikan, namun disukai penonton.

Mereka terlihat penasaran dan mengikuti setiap adegan para pemain debus. Beragam benda tajam seperti paku, kaca, beling, parang, dan besi digunakan pemain untuk menguji kekebalan tubuh pemain debus.

Mengingat waktu yang disediakan terbatas, atraksi debus yang disuguhkan adalah debus tingkat 1. Atraksi debus dibuka dengan menggunakan batang tebu yang besar dan panjang dipukulkan ke punggung pemain sehingga patah jadi dua. Dilanjutkan dengan atraksi memotong lidah dengan parang, menusuk perut dengan besi runding dengan menggunakan palu berukuran besar.

Selain kekebalan, juga ada atraksi menggunakan tenaga dalam. Misalnya membengkokkan besi panjang oleh dua pemain dengan menggunakan dadanya. Juga menggunakan tenaga dalam untuk melawan serangan musuh.

Penampilan kesenian yang tidak kalah menarik adalah Tari Isen Mulang dari Suku Dayak, Provinsi Kalimantan Tengah. Tarian ini mengambarkan kesaktian mandau yang bisa terbang. ”Dalam tarian ini ada atraksi terbangnya,” ujar Abah Evindi, Ketua Dewan Pendiri Persatuan Dayak Kalimantan (Perdak) Kota Batam kepada Batam Pos.

Isen Mulang adalah kesenian andalan dari Provinsi Kalteng. Setiap tahun, tarian ini diperlombakan setiap bulan April setiap tahunnya. ”Penari yang tampil ini adalah tim terbaik dan juara I dalam lomba 2009,” ujar panglimaguru silat Dayak Kota Batam ini.

Perdak Kota Batam saat ini, kata Evindi, sedang mengembangkan seni budaya kuda gipang dan bola api yang merupakan kesenian kebanggaan suku Dayak. Kuda gipang adalah tarian persembahan Dayak.

”Kedua kesenian itu telah ditampilkan dalam pagelaran budaya nusantara baru-baru ini,” katanya.

Untuk hari ini, Senin (14/12), warga Batam dan Kepri masih bisa menonton sejumlah atraksi seni daerah lain yang tak kalah menarik. “Besok (hari ini, red) kita akan menampilkan kesenian dari Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, NTB, Sanggar Pantai Basring, dan Sanggar Medang Sirai dari Batam,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Guntur Sakti kepada Batam Pos di Batam Center, Minggu (13/12).

Selain Kenduri Seni Melayu, juga digelar Batam Big Bazar yang menampilkan berbagai pernak-pernik perhiasan khas Batam, alat elektronik, sepeda motor hingga mainan anak-anak.

”Selain merayakan ulang tahun Kota Batam, acara ini juga kita kemas untuk meningkatkan daya pikat turis terhadap Kota Batam,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Guntur Sakti kepada Batam Pos di Batam Center, Minggu (13/12).

Dia mengatakan sejak perhelatan akbar ini dilakukan sudah ratusan turis yang datang berkunjung ke Batam mulai dari warga Korea, Singapura, Malaysia hingga Amerika dan Eropa. “Namun kebanyakan masih turis asal negara tetangga dan sebagian dari Korea,” ujarnya. (eri/c)

-

Arsip Blog

Recent Posts