Kirab Malam Sura Dikemas Daya Tarik Pariwisata

Solo, Jawa Tengah - Keraton Kasunanan Surakarta akan mengemas kegiatan kirab ritual pada malam 1 Sura (kalender Jawa) atau yang jatuh malam Jumat (18/12), dengan tujuan menjadi daya tarik andalan pariwisata di Surakarta.

"Kegiatan kirab malam 1 Sura tahun ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Tapi, kami bekerja sama dengan dinas terkait untuk mengemas menjadi daya tarik pariwisata, kata Ketua Panitia Kirab 1 Sura, KPH Satrio Adinegoro, di Solo, Selasa.

Menurut Satrio, kirab malam Sura dikemas menjadi daya tarik pariwisata dengan diisi suatu tradisi budaya Jawa, tetapi tetap mempunyai semangat dan rohnya religius.

Salah satu isian tersebut, kata dia, adanya panggung di alun-alun utara yang menyajikan seni budaya "santi suara". Hal itu sejak zamannya Kerajaan Majapahit sudah ada, tetapi bait yang akan disuarakan adalah karya agung dari Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran yang isinya sebuah petuah.

"Pujangga pada saat itu berpusat dari kerajaan di Surakarta," katanya.

Satrio menjelaskan, makna malam 1 Sura bagi orang Jawa penerus dinasti Mataram harus tahu, yakni salah satu kesempatan dalam introspeksi diri atau menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kita harus berbangga diri kalender Jawa (1 Sura) yang menciptakan adalah Raja Mataram Sultan Agung dan pada saat itu Islam sedang berjaya," katanya.

Menurut dia, kirab ritual malam Sura tahun ini berjarak sekitar 8 kilometer dan diawali dengan iringan enam ekor kerbau bule "Kyai Slamet" dan sebanyak 13 pusaka keraton Surakarta.

"Tidak percaya boleh, tetapi jangan dibantah, enam kerbau yang dijuluki Kyai Slamet harus diberi minum kopi pahit dan pisang raja. Kalau tidak kerbau itu tidak mau jalan," katanya.

Satrio menjelaskan, kegiatan kirab malam Sura dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, misalnya 2006 jumlah pengunjung lebih dari 6.000 orang, 2007 sekitar 7.000 orang lebih dan 2008 sekitar 8.250 orang.

Oleh karena itu, kegiatan kirab ritual tahun ini diperkirakan jumlah sekitar 9.500 orang atau mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

"Kami menyiapkan sebanyak 9.500 bungkus makanan dan minum gratis bagi masyarakat yang berkunjung pada malam Sura di keraton," katanya.

Sebagian besar pengunjung malam Sura masyarakat dari pedesaan atau sekitar 70 persen karena mereka meyakini malam Sura membawa berkah.

"Kami juga sudah menerima pesan sekitar 40 orang tamu istimewa yang akan hadir mengikuti prosesi kirab malam 1 Sura. Mereka datang dari luar Jawa dan negara lain," katanya.

Terkait dengan pengamanan, pihaknya melibatkan Dinas Perhubungan, Kepolisian, aparat TNI, Menwa, dan pramuka sehingga masyarakat akan lebih nyaman dalam melakukan ritual.

"Mereka berjalan lebih nyaman dan steril dari kendaraan bermotor dari Mangkunegaran maupun dari Keraton Suarakarta," katanya.

Satrio mengharapkan kegiatan ritual tersebut berjalan lancar. Kirab ritual malam Sura ini, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia diberikan keselamatan, kekuatan, dan pembangunan lebih maju. (ant)

-

Arsip Blog

Recent Posts