Promosi Langsung ke LN Masih Efektif

Jakarta - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menyatakan, promosi langsung ke luar negeri lebih efektif untuk menjaring lebih banyak turis asing berkunjung ke tanah air. "Promosi secara direct selling itu langsung mengena kepada konsumen sehingga lebih efektif," kata Direktur Jenderal Pemasaran Kemenbudpar, Sapta Nirwandar, di Jakarta, Senin (23/8/2010).

Ia berpendapat, promosi langsung dengan menawarkan paket-paket wisata di negara lain cenderung lebih efektif ketimbang menggelar pameran atau memasang iklan di media asing.

Promosi melalui pemasangan iklan atau sejenisnya, menurut Sapta, lebih tepat saat dana yang tersedia berjumlah besar. "Kalau uang kita ’kolosal’ tidak masalah untuk memasang iklan di media asing, karena itu, tidak terlalu efektif untuk jangka pendek kecuali untuk kepentingan propaganda," kata Sapta.

Untuk kepentingan menjaring lebih banyak wisman melalui promosi langsung, pihaknya menggencarkan promosi wisata direct selling ke beberapa negara target pasar wisata utama Indonesia.

Sapta mencontohkan, promosi wisata di Singapura dan Malaysia dilakukan sebanyak 14 kali dalam setahun, promosi di Australia dilakukan 6-7 kali dalam setahun, demikian pula promosi di negara lain seperti Jepang dan Eropa.

Dalam dua bulan terakhir, pihaknya telah dan akan berpromosi wisata ke beberapa negara dalam berbagai bentuk di antaranya pengiriman misi kesenian ke Myanmar, resepsi diplomatik KBRI Malaysia, hingga ikut serta dalam pameran wisata terbesar di Singapura yakni Natas Holiday Travel Fair.

Selain itu, melakukan sales mission ke India dan berpartisipasi dalam Batavia Madrigal Singers pada kompetisi paduan suara Concorso Polifonico Guido d’Arezzo di Italia.

Sapta berharap melalui promosi langsung yang diintegrasikan dengan kegiatan lain akan mendorong lebih banyak turis yang tertarik untuk melancong ke Indonesia.

-

Arsip Blog

Recent Posts