Festival Jepen Internasional 2009: Malaysia Ambil Bagian

Nunukan, Kalimantan Timur - Sebanyak 11 grup peserta Festival Jepen Internasional 2009, berlaga memperebutkan trofi tetap dan sejumlah penghargaan lainnya, di Gedung Amalia. Tak hanya berasal dari kabupaten/kota di Kaltim, tetapi ada juga peserta yang berasal dari Malaysia. Masing-masing peserta terdiri dari 6 grup dari Nunukan dan masing-masing satu grup dari Malaysia, Malinau, Bulungan, Tarakan dan KTT.

Peserta mempersembahkan tarian jepen dari masing-masing daerah, lengkap dengan busana dan alat musik tradisional, serta ciri khas daerahnya. Kemudian panitia atau juri dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Kaltim dan Disbudparpor Nunukan, nantinya akan memberikan penilaian terhadap tiga penyaji terbaik, satu penata tari terbaik, satu penata musik terbaik dan satu penata busana terbaik.

Selain itu, juga penilaian terhadap wiraga (gerak), wirasa (ekspresi), wirama (musik) dan penampilan penari. Kegiatan yang digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Kaltim bekerja sama dengan Disbudparpor Kabupaten Nunukan ini, juga akan memberikan piagam penghargaan, uang penghargaan, dan trofi tetap.

Kepala Disbudparpor Nunukan Petrus Kanisius menerangkan, program kerja Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2009 yang diaplikasikan dalam Festival Jepen Internasional 2009 ini bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan seni budaya daerah. Kemudian menumbuhkembangkan minat dan bakat generasi muda, terhadap seni budaya khususnya seni tari dan musik tradisional. Juga meningkatkan prestasi para seniman.

“Kegiatan ini sebagai ajang temu para seniman daerah serumpun dan menyukseskan program Visit East Kalimantan 2009,” jelasnya.

Festival yang direncanakan digelar mulai 4-7 Desember tersebut, mengharuskan jumlah penari antara 4-10 orang. Kemudian 15 orang jumlah kontingen, sinopsis tari, dan menampilkan tari jepen garapan baru, serta musik pengiring.

Dengan tema “Ayo Lestarikan Budaya Kita”, festival ini dianggap memperkokoh alasan bahwa kebudayaan setiap bangsa memiliki nilai yang tak tergantikan. “Namun nilai tersebut akan sirna jika kita sebagai generasi muda tak memiliki rasa kepedulian terhadap budaya itu sendiri,” tegasnya.

Ditambahkan, jepen merupakan seni tari yang berasal dari bangsa Arab dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia dengan latar belakang Islam.

Penyebutan kata seni ini berbeda, namun memiliki arti harfiah yang sama. “Tari jepen saat ini sudah berkembang pesat, baik dari gerak, musik, komposisi, busana maupun maknanya,” ujarnya.

Perkembangan tersebut akhirnya menimbulkan perbedaan-perbedaan, yang menjadi ciri khas masing-masing daerah yang mengembangkannya.

Di sisi lain, perkembangan tersebut merupakan bentuk apresiasi seniman terhadap lingkungan sosial yang ada. Karena itulah, dengan melihat hal tersebut, pihak Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan Disbudpar Provinsi Kaltim, serta Disbudparpor Kabupaten Nunukan menyelenggarakan event budaya tersebut.(dew)

-

Arsip Blog

Recent Posts