Tari Pendet-nya Asli Bali

Batam, Kepulauan Riau - Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-11 di Dataran Engku Putri ditutup oleh Wakil Walikota Batam Ria Saptarika, kemarin. Pada malam terakhir KSM kemarin, mayoritas diisi dengan penampilan sanggar tari tuan rumah Batam. Ada juga penampilan kesenian dari luar, yaitu dari Provinsi Bali dan Provinsi Sumatera Selatan.

Provinsi Bali menampilkan tari Pendet yang pernah sempat heboh beberapa waktu lalu karena diklaim Malaysia sebagai miliknya. ‘’Ini tari Pendet asli dari Bali, bukan tari Pendet dari Malaysia,’’ ujar seorang pelakon yang menggunakan topeng dan berpakaian ala Bali.

Sebelum lima gadis Bali menari Pendet, dua orang bertopeng tersebut melakukan dialog humor tentang yang ia tahu tentang Batam. Penampilan yang kocak dan logat Bali membuat penonton di Dataran Engku Putri menjadi terhibur dan tertawa. Apalagi tema humor yang dibawakan terkait dengan kondisi Batam saat ini.

Seperti diketahui tari Pendet ini sempat menjadi bahan kontroversi antara Indonesia dengan Malaysia beberapa waktu lalu. Malaysia awalnya mengklaim tari tersebut adalah tarian asal Malaysia. Akhirnya, polemik berakhir dengan permintaan maaf dari Malaysia dan diakui tarian tersebut memang berasal dari Bali.

Di akhir tarian Pendet, lagi-lagi dua orang menggunakan topeng tersebut memberikan pesan moral agar tarian dan kekayaan seni budaya yang dimiliki Indonesia supaya dijaga dan dilestarikan.

Sebagai tuan rumah, penampilan kesenian yang dibawakan sanggar dan penari Batam tidak kalah dibandingkan provinsi lain. Seperti tarian Zikir Barat yang dibawakan dua puluhan anak-anak Batam, baik laki-laki dan perempuan. Lirik yang dinyanyikan juga up to date sehingga membuat penonton tertawa.

Big Bazar

Masih terkait acara memeriahkan perayaan Hari Jadi Kota Batam ke-180, Pemko juga menggelar Batam Big Bazar. Pameran di jalan depan arena futsal Ikan Daun tersebut, menawarkan berbagai produk, mulai dari otomotif yang diisi stand dari Yamaha, Suzuki, dan Honda, juga ada stan busana, batik, perlengkapan tidur, tas, hingga kuliner seperti sate madura, green sand, siomay serta adanya pasar sembako murah.

Bazar sendiri mulai dibuka pada 12 sampai 20 Desember. Setiap harinya beroperasi mulai pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB. “Meski sepi, kita akan tetap mempertahankannya sampai acara selesai nanti dan mengajak seluruh kecamatan di Batam untuk mendatangi Batam Big Bazar ini,” ujar Awang, selaku EO Big Bazar ini, kemarin.

Big Bazaar ini sendiri merupakan acara Dinas Pariwisata bersempena hari jadi Kota Batam yang ke-180 dan menyambut Visit Batam 2010. Ada 60 stand yang mengikutinya, namun baru 20 stand yang buka hingga Selasa (15/12) kemarin.

Awang tak menafikkan jika pengunjung bazar ini sepi. Menurut dia, hal ini terjadi karena kurangnya promosi dari Pemko Batam.

Sementara itu, beberapa pemilik stand menyayangkan kondisi ini. ”Salah tempat dan sangat sunyi sepanjang hari. Kadang kita malu, kita gelar dagangan namun tak ada yang membeli, melihat pun pengunjung jarang. Sudah empat hari bazar berlangsung, biaya yang kita keluarkan untuk sewa stand belum balik modal,” ujar Cece, pemilik stand tas.

Menanggapinya, Awang mengatakan sebenarnya Pemerintah Kota Batam mengadakan acara ini dengan memblokir sekitar 100 meter area jalan protokol Batam Center untuk menghidupkan dan meramaikan kembali area jalan protokol Batam Center yang selama ini sunyi pada malam hari.

“Ternyata masih tetap sunyi dan minim pengunjung. Ya kita berharap, ini sudah kita sampaikan kepada Pemko untuk mendatangkan rombongan dengan menyediakan bus menjemput pengunjung dari berbagai kecamatan dan mengantar mereka pulang kembali,” ujarnya.

Meski sepi pengunjung, Batam Big Bazar masih mempunyai stand andalan yakni penjualan sembako murah. Harga berbagai sembako lebih murah dari harga pasaran biasanya, seperti beras medium per 25 kg hanya Rp125 ribu, minyak goreng per liter hanya Rp5 ribu dari harga normal Rp8.500, sedangkan gula hanya Rp8.500 dari harga Rp10 ribu di pasaran berikut juga dengan mie instan persembahan Indofood.

Bisa Tattoan

Dari 60 stand yang tampil di Batam Big Bazaar 2009, ada satu pameran seni lukis tubuh yang cukup menarik perhatian yakni Stand Classic Tatto. Di Stand ini bisa menatto tubuh pengunjung dengan berbagai tipe mulai dari abstrak hingga tribal.

“Jenisnya yakni temporary tatto menggunakan Henna, ujar Pemilik Classic Tatto sekaligus seniman tatto,” ujar Rizal kepada Batam Pos di area Big Bazar, Selasa (15/12).

Rizal mengatakan selama bazaar berlangsung sampai 20 Desember mendatang, mereka memberi harga khusus kepada pengunjung mulai dari Rp20 ribu hingga Rp100 ribu.

“Kita bisa kerjakan jenis tatto yang sesuai dengan permintaan pengunjung, karena berkreasi gambar untuk tatto itu tidak ada batasnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, tatto hasil kreasinya bisa digunakan kepada berbagai kalangan usia karena warna yang mereka gunakan adalah warna netral seperti hitam, coklat dan warna yang sesuai dengan permintaan pengunjung.

“Namun kebanyakan pengunjung kita berasal dari kalangan remaja dan anak muda,” ujar Rizal yang juga memiliki stand tatto di BCS Mall ini.

Dia mengatakan selama empat hari membuka stand di Batam Big Bazaar, hampir boleh dikatakan standnya hanya didatangi satu sampai dua orang pengunjung sehingga belum bisa menutupi biaya yang mereka gunakan untuk membayar stand tersebut.

“Tapi ya, harus bersabar. Pengunjung tak ada atau ada kita harus bersyukur. Kita membuka stand di sini untuk lebih mendekatkan diri kepada penyuka tatto di Batam Center. Kita dekat dengan pengunjung sudah menjadi kepuasan tersendiri menjalankan hobby dan berharap juga, sisa waktu lima hari lagi disini kita ingin stand kita ini juga dikunjung turis dari luar negeri. Itu sebagai bukti kita juga mendukung juga program pemerintah Visit Batam 2010,” ujarnya. (eri/c)

-

Arsip Blog

Recent Posts