Gunung Kidul, DIY - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyebutkan bahwa kawasan Gunung api purba Nglanggeran di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata.
"Kawasan ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan guna memajukan industri pariwisata daerah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," kata gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tazbir Abdullah pada pelepasan peserta Jelajah Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, di Patuk, Gunung Kidul, Minggu.
Menurut Sultan, industri pariwisata perlu dikembangkan untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Apalagi, kepariwisataan DIY saat ini berada di peringkat dua setelah Bali," katanya.
Ia mengatakan potensi industri pariwisata DIY yang didukung dengan keanekaragaman objek dan kesiapan sarana serta prasarana penunjang, ditambah dengan sumber daya manusia yang berkualitas, diharapkan bisa dikembangkan optimal.
"Untuk itu, potensi-potensi lokal dapat dijadikan ikon wisata, di antaranya dengan memunculkan desa wisata, agro wisata, wisata kuliner, serta penyelenggaraan kegiatan massal seperti Jelajah Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini.
Namun, gubernur DIY mengingatkan kekayaan maupun potensi lokal sebagai modal dasar tersebut, pemanfaatan dan pengembangannya harus benar, tepat, realistis, serta berkesinambungan.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sumpeno Putro mengatakan potensi alam yang mendukung sektor pariwisata harus memperoleh perhatian tersendiri untuk digarap sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Ketua Pengelola Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handaka mengatakan jumlah peserta jelajah wisata gunung api purba ini melampaui target.
Menurut dia, jumlah pesertanya sekitar 3.200 orang, atau melebihi kapasitas, padahal pihaknya telah menolak permintaan tiket, baik perorangan maupun rombongan. "Bahkan kami menolak rombongan pendaftar yang jumlahnya 100 orang lebih," katanya.
Para peserta datang dari sejumlah kabupaten di DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebagian dari peserta tergabung dalam jaringan pariwisata Karismapawigoro, yaitu Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, Magetan, Pacitan, Ngawi, dan Ponorogo.
Ketinggian 200-700 mdpl
Gunung Nglanggeran terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Gunung api purba itu berada di kawasan Baturagung, bagian utara wilayah Gunung Kidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl, dengan suhu udara rata-rata 23 derajat ? 27 derajat Celcius.
Dari kota Wonosari jarak tempuhnya 20 kilometer untuk sampai ke gunung api purba tersebut. Sedangkan dari kota Yogyakarta, sejauh 25 kilometer.
Ada dua jalur jalan untuk menuju ke lokasi itu. Jika dari Wonosari bisa melewati Bunderan Sambipitu, ambil kanan ke arah Dusun Bobung (pusat kerajinan topeng), kemudian menuju Desa Nglanggeran.
Sedangkan jika dari Yogyakarta, ketika sampai Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok ke kiri hingga sejauh tujuh kilometer (arah ke Desa Ngoro-oro yaitu lokasi beberapa stasiun transmisi), kemudian menuju Desa Nglanggeran hingga sampai Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran. (U.ANT-160/M008/P003)
Sumber: http://www.antaranews.com