Jakarta - Sebanyak 200 Dinas Pariwisata Propinsi, Kabupaten dan Kota dari seluruh tanah air akan menawarkan produk wisata unggulan mereka pada pameran Gebyar Wisata Nusantara (GWN) 2008 yang berlangsung selama empat hari 29 Mei-1 Juni di Gedung Balai Kartini Expo Center Jakarta.
Event Gebyar Wisata Nusantara (GWN) 2008 yang menurut rencana akan dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik ini merupakan salah satu kegiatan dalam mensukseskan Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yang mentargetkan 7 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dengan perolehan devisa sebesar US$ 6,7 miliar dan 118 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) dengan pengeluaran Rp 90 triliun.
Dalam pameran tahunan GWN 2008 kali ini akan ditampilkan lebih dari 200 obyek wisata unggulan daerah mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata religi, wisata agro, paket-wisata dosmestik, produk cendera mata, dll. "Di pameran ini pengunjung akan menemukan tempat berlibur yang lain dari biasanya dan hanya ada di Indonesia," kata Syukur Saka, Ketua Penyelenggara Pameran dari PT Wahyu Promo Citra bekerjasama dengan Depbudpar di Jakarta, Selasa (27/5).
Selain pameran juga diadakan dialog dalam rangka meningkatkan pasar wisata domestik pada 29 Mei 2008 dengan tema Sinergi Antara Pemerintah Daerah Dan Biro Perjalanan Wisata Dalam Menjual Paket Wisata Domestik Yang Menguntungkan. Pada acara ini sejumlah Pemda berkesempatan mempromosikan wisata ungulan daerahnya, seperti: petualangan menantang di Pulau Guraiji, Maluku Utara, surga nyata bawah laut di Pusat Segitiga Karang Dunia di Wakatobi, Sultra, panorama wisata bawah air dan pantai bebatuan yang menakjubkan di Kep. Bangka Belitung, pesona wisata Kalimantan Timur, perjalanan wisata tak terlupakan ke Serambi Mekah NAD, penjelajahan menggetarkan hati di Gunung Palung dan Danau Sentarum (Kalbar), dan peluang investasi pariwisata Daerah Maluku.
Festival Seni dan Budaya Nusantara
Untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, bersamaan dengan pameran digelar festival seni dan budaya nusantara yang berlangsung setiap hari di panggung acara berupa tari daerah dan peragaan busana pengantin daerah. Tarian yang ditampilkan antara lain; tari wadian (Barito Selatan), tari Gading Alit (Jatim), Ratoh Duek, Rapai Geleng (Aceh Besar), Jagalili, Tayub (DI Yogyakarta), Molidadu (Bone Bolango), Tapag (Sumenep), dan Pesisiran (Jateng).
Sedangkan peragaan busana pengantin daerah antara lain; Jatim, sibolga, malang, Aceh Besar, Kutai Kartanegara, Padang, Papua Barat, Jateng, Sumenep, Wakatobi dan Simeule.
Sumber: www.budpar.go.id (28 Mei 2008)