Padang - Pemerintah daerah dan pihak terkait di Sumatra Barat (Sumbar) terus mengembangkan objek dan kegiatan wisata minat khusus bernuansa olahraga tantangan (extreem sport) untuk meningkatkan kontribusinya meraih kunjungan wisatawan.
Wisata minat khusus itu adalah surfing (selancar air), arung jeram, paralayang, panjat tebing dan ekowisata, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar James Helyward dalam keterangan tertulis di Padang, Sabtu.
Pengembangan itu, selain besarnya minat wisatawan juga karena Sumbar memiliki objek-objek wisata minat khusus yang telah dikenal di tingkat nasional dan internasional maupun yang berpotensi.
Untuk wisata surfing, Sumbar memiliki objek di Kepulauan Mentawai yang telah dikenal di dunia internasional dan telah meraih kunjungan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar, seperti dari Australia, Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara Eropa.
Disamping jumlah kunjungan tinggi, uang dibelanjakan wisatawan kelompok ini juga besar.
Sedangkan objek wisata arung jeram juga ada di Sumbar, baik untuk tingkat pemula maupun tingkat profesional, dimana sedikitnya lima sungai beras beraliran deras di Sumbar berpotensi untuk wisata tersebut.
Sungai-sungai itu adalah, Batang Kuantan di Kabupaten Sijunjung, Batang Liki di Kabupaten Solok, Batang Lundang di Kabupaten Pesisir Selatan, Batang Antokan di Kabupaten Agam dan Batang Sangir di Kabupaten Solok Selatan.
Selanjutnya wisata paralayang (paragliding), meski termasuk baru di Sumbar tapi memiliki potensi pengembangan cukup baik didukung objek yang potensial.
Objek wisata paralayang telah dikembangkan adalah Puncak Lawang, Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Puncak Langkisau Kabupaten Pesisir Selatan dan Puncak Tanjung Alai, Banau Singkarak, Kabupaten Solok.
Kegiatan para layang tingkat internasional telah beberapa kali digelar di Sumbar dan peminatnya terus meningkat.
Wisata panjat tebing di Sumbar juga mulai diminati wisatawan nusantara dan mancanegara. Sumbar memiliki alam kaya gunung dan lembah bertebing batu yang mengundang tantangan bagi para pencinta wisata tersebut.
Objek wisata ini yang telah diperkenalkan bagi wisatawan adalah di Lembah Harau, Kabupaten 50 Kota dan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Untuk ekowisata, Sumbar juga memiliki alam dan budaya yang masih asli sebagai aset menggaet wisatawan peminat jenis wisata ini.
Pengembangan ekowisata menjadi perhatian di banyak negara, karena dampak negatifnya kecil dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat di objek-objek yang dikunjungi wisatawan.
Untuk Sumbar ekowisata dapat dilaksanakan pada kawasan taman nasional, perkebunan, pertanian dan perkampungan tradisional yang memiliki masyarakat dengan tradisi masih melekat dengan budaya lokalnya dan ditunjang keberadaan flora/fauna khas suatu daerah.
Objek ekowisata di Sumbar antara lain di Kabupaten Solok, Agam dan Tanah Datar.
Sumber: www.mediaindonesia.com (19 Mei 2008)