Jakarta - Wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Komodo sebaiknya melalui satu pintu, misalnya lewat Labuan Bajo. Hal tersebut diusulkan Putra Sastrawan, seorang ahli Komodo dan peneliti dari Indonesia yang pertama meneliti Komodo. "Masalahnya susah juga, karena bisa saja backpacker mengayuh sampan dan langsung masuk Pulau Komodo," ungkapnya kepada Kompas.com di Jakarta, (23/2).
Selain itu infrastruktur dan sarana di Labuan Bajo juga masih belum memadai. Misalnya, ketersediaan hotel dan stok makanan di restoran. Jika wisatawan dalam jumlah banyak masuk ke Pulau Komodo dalam waktu bersamaan, hal yang paling dikhawatirkan adalah Komodo dapat stres dan berujung pada kematian. Seperti yang terjadi di tahun 2010, ketika 24 ribu wisatawan dari kapal pesiar datang dalam waktu yang sama. "Maksimun orang yang datang ke Komodo paling hanya 30-50 orang," katanya.
Putra menjelaskan binatang yang stres akan menujukkan gejala pola tingkah yang berbeda dan kecenderungan untuk bunuh diri jika tingkat stres tinggi. "Kalau terlalu banyak orang masuk, pertama kadar CO2 di udara jadi tinggi. Komodo jadi lemas. Kedua, tingkat kebisingan bisa membuat stres Komodo," ungkapnya.
Namun, Putra mendukung apabila Komodo makin dikenal dunia. Karena itu berarti, Komodo tidak hanya perlu dijaga oleh orang Indonesia tapi juga masyarakat dunia. Hanya saja, perlu pengaturan jumlah wisatawan yang masuk. (kom)
Sumber: http://travel.kompas.com