Sebagian Besar Objek Wisata Sumbar Masih Bersifat Potensi

Padang - Sebagian besar objek wisata di Sumatera Barat masih bersifat potensi, sedangkan yang sudah menjadi daerah kunjungan belum dikembangkan secara terencana dan perlu ditingkatkan kualitasnya.

"Hal ini menjadi masalah utama dalam bidang kepariwisataan Sumbar," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, James Helyward dalam keterangan tertulis di Padang, Jumat.

Menurut dia, walaupun objek dan daya tarik tersedia cukup banyak di Sumbar dan beragam jenisnya, namun sulit ditemukan yang paling menonjol dan unik sebagai tanda pengenal pariwisata daerah ini.

Hal ini karena umumnya objek dan daya tarik yang ada di Sumbar memiliki kesamaan dengan di daerah lain, yang terlihat pada kurang kuatnya tema dari objek dan daya tarik wisata yang ada serta kurang berorientasi pada kegiatan.

Masalah kepariwisataan Sumbar lainnya, adanya gejala kurang penataan atau belum adanya perencanaan yang baik dan dikhawatirkan menurunkan nilai dari wisata itu sendiri.

"Selain itu, aksibilitas yang kurang baik menuju objek-objek wisata juga menjadi permasalahan pada sektor kepariwisataan Sumbar," tambahnya.

Hal itu terlihat dari kondisi jalan yang kurang baik, belum memadainya moda angkutan umum atau kurangnya rute melewati objek wisata di Sumbar.

Selanjutnya, di beberapa objek wisata potensial Sumbar ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana juga masih kurang, seperti pelayanan angkutan wisata, hotel dan akomonasi, penataan interior dan perawatan objek.

Begitu pula kegiatan pemasaran belum terarah dan terencana seperti penawaran produk yang tidak sesuai selera pasar, kualitas bahan promosi kurang menarik serta kurang keterpaduan antara pemerintah dan swasta.

Masalah lainnya, tambah James, sebagian masyarakat masih memandang pariwisata dari sisi negatif.

Jumlah tenaga trampil dan berkualitas pada bidang pariwisata juga masih sangat terbatas baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

Kondisi itu termasuk pada tenaga kerja di penginapan atau hotel yang langsung berhadapan dengan wisatawan namun kurang dibekali pengetahuan dasar, kurang trampil dan terlatih.

Minat investor menanamkan modal di sektor pariwisata juga masih minim, antara lain akibat sulitnya mendapat alokasi kredit dari perbankan.

"Pembangunan pengembangan pariwisata Sumbar juga belum sepenuhnya berwawasan lingkungan akibat masih rendahnya kesadaran dan pemahaman dari usaha-usaha pariwisata serta pelaksanaan aturan yang belum berjalan," tambah James Helyward.

Sumber: www.mediaindonesia.com (17 Mei 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts