Jambi - Tiga agenda kepariwisataan berskala nasional, yaitu Festival Candi Muaro Jambi, Festival Danau Kerinci, dan Festival Arung Jeram ditunda pelaksanannya. Sejumlah wisatawan mancanegara yang telah memesan paket perjalanan tempat kegiatan akan dilangsungkan, sangat kecewa, dan membatalkan rencana kedatangannya ke Jambi.
Festival Candi Muaro Jambi sedianya akan berlangsung 28 Mei-2 Juni di kompleks percandian Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, ditunda ke bulan Juli. Festival Danau Kerinci juga ditunda Pemkab Kerinci dari rencana semula pada Juli menjadi November. Sedangkan Festival Arung Jeram di Sungai Batang Merangin, Kabupaten Merangin, ditunda menjadi 25-28 Juni, dari jadwal semula 30 Mei.
"Kami tidak dapat berbuat banyak, karena penundaan kegiatan-kegiatan festival tersebut diputuskan oleh pihak kabupaten sebagai penyelenggara," ujar Mualimah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Selasa (20/5).
Menurut Mualimah, informasi tiga agenda pariwisata ini telah disebar ke berbagai negara sejak awal tahun, dan masuk ke dalam agenda wisata tahunan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar). Acara ini juga telah dimasukkan dalam paket-paket wisata oleh kalangan agen perjalanan.
"Kami sudah mewanti-wanti kabupaten supaya jadwal jangan diubah, karena bisa menurunkan citra Jambi," ujarnya.
Namun, tambah Mualimah, pihaknya tidak dapat memaksakan daerah untuk melaksanakan festival sesuai jadwal, karena bagaimanapun mereka adalah penyelenggara kegiatan tersebut. Pemkab Muaro Jambi menunda acara ini karena alasan dana belum cair. Pemkab Merangin juga menyatakan belum siap, dan butuh waktu lagi untuk menyiapkan acara Arung Jeram.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Festival Candi Muaro Jambi, dilaksanakan berurutan setelah kegiatan Kemah Budaya di lokasi yang sama selama sepekan. Namun, karena festival ditunda, dua kegiatan itu terpaksa harus dipisah. Kemah Budaya tetap dilangsungkan sesuai jadwal, yaitu 22-29 Mei.
Ditambahkan Jafar Rasuh, Kasubdin Kesenian Disbudpar Provinsi Jambi, sebenarnya Festival Muara Jambi yang sudah tujuh tahun berturut-turut dilaksanakan tidak hanya diagendakan oleh Depbudpar. Kegiatan ini juga telah disebar oleh agen-agen perjalanan yang tergabung dalam asosiasi agen travel (Asita) ke berbagai negara.
Karena itulah, tambah Jafar, ketika festival akhirnya ditunda, banyak wisatawan kecewa. Sejumlah wisatawan Jepang dan Taiwan yang sudah memesan paket wisata ke Jambi untuk mengikuti festival itu, terpaksa membatalkan perjalanannya. Mereka dimungkinan mengalihkan wisata ke daerah atau mungkin negara lain.
Sumber: www.kompas.co.id (21 Mei 2008)