Pariwisata Bekasi Andalkan Wisata Pantai

Bekasi - Perkembangan industri pariwisata Indonesia saat ini sangat dinamis dengan adanya persaingan bisnis global.

Kepariwisataan Indonesia seharusnya disesuaikan pada konsep lingkungan dengan membangun potensi yang ada. Fokus pada pariwisata dengan alam dan budaya yang berbeda, merupakan modal yang harus dilestarikan.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Arif Munandar, pariwisata Kabupaten Bekasi sudah dipersiapkan. Tempat yang menjadi andalan wisata adalah Pantai Muara Benting, yaitu konsentrasi habitat burung migrasi asal Tiongkok, juga terdapat lutung hitam yang langka dan buaya rawa.

"Kemudian Pantai Muara Libendera, pantai terbuka semenanjung ke Laut Jawa, yang dapat langsung melihat matahari terbenam. Selanjutnya Muara Gobah yang merupakan Sungai Citarum sepanjang 7 km, lebar 40 meter, yang arusnya dapat dijadikan transportasi air. Di tempat itu terdapat banyak tambak dan hasil ikan, yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata kuliner. Daerah Bojong Manggu juga berpotensi sebagai wisata pedesaan dan wisata arum jeram," papar Arif pada seminar Menyongsong Visit Indonesia Year 2008 dalam Era Globalisasi pariwisata di Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang, Bekasi, pada Rabu (28/5).

Dalam penjelasannya, akselerasi pengembangan destinasi Objek Daerah Tarik Wisata (ODTW) Kabupaten Bekasi 2009, adalah Penataan Pantai Muara Bendera dan Pantai Muara Benting, penataan ODTW Kalimalang Tegal Gede dan Tegal Danas serta Bumi perkemahan Situabidin. Juga kemitraan wisata perajin di Kota Delta Mas, kemitraan wisata kuliner di Jalan MH Thamrin Lippo Cikarang, wisata industri, pergelaran budaya di Celebration Plaza Grand wisata dan pemasaran informasi serta pameran.

Rencana pembangunan jangka menengah daerah 2007-2012 Kabupaten Bekasi, bertujuan menurunkan angka kemiskinan, menciptakan peluang pasar UKM, lapangan pekerjaan, hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan ODTW. Sementara pertumbuhan PAD dari sektor pariwisata yang ada saat ini yaitu hotel dan restoran adalah 16,7 persen dari Rp 90 miliar pada tahun 2007. Pariwisata merupakan investasi daerah dan bila dikembangkan, PAD akan meningkat.

Wisata Industri
Sementara itu, pemerhati pariwisata I Gede Ardika berpendapat, sebaiknya berfokus dengan yang ada di depan mata saja. Misalnya, adanya wisata ke kawasan industri. Target awal yaitu anak sekolah, mahasiswa dan orang tua yang berkunjung saat libur ke pabrik untuk mengetahui pembuatan barang-barang.

"Pembangunan pariwisata harus benar-benar direncanakan secara detail, mana yang menjadi prioritas. Pariwisata mana yang lebih digerakkan terlebih dahulu tanpa investasi yang besar. Wisata industri cocok, karena di daerah Bekasi banyak terdapat pabrik, dengan memanfaatkan program Corporate Social Responsibility. Bila kita jeli dan kreatif, pariwisata dapat digerakkan tanpa investasi yang besar," tutur mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada periode 2000-2004 itu.

Ardika mengatakan, pariwisata merupakan alat di dalam pembangunan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Kepariwisataan nasional tantangannya adalah membangun wisata nusantara yang kuat dan merata. Karenanya wisatawan domestik harus menjadi prioritas.

"Memang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, negara memerlukan devisa. Kita perlu mendatangkan wisatawan manca negara, yang merupakan bagian kecil dari cita-cita Indonesia yaitu turut membangun persahabatan antar bangsa," paparnya.

Produk pariwisata agar sampai ke konsumen memerlukan adanya informasi. Pemerintah, pers dan usaha pariwisata merupakan kunci dari penyebaran informasi yang berguna dan dibutuhkan banyak pihak.

Pada saat yang bersamaan, Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengutarakan, pihaknya belum menaikkan tarif pariwisata. Justru yang dilaksanakan adalah bagaimana caranya menekan harga dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dalam menghadapi persaingan global, PHRI akan meningkatkan sumber daya manusia, hotel dan restoran. Langkah yang dilakukan adalah peningkatan kualitas produk, servis, dan manajemen.

Sumber: www.suarapembaruan.com (29 Mei 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts