Bawang Goreng, Oleh-oleh Khusus dari Palu

Palu - Setiap daerah di Indonesia nyaris memiliki oleh-oleh khas yang memiliki arti tersendiri bagi pemberi dan penerima yang umumnya orang menetap di kejauhan.

Bagi warga Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, menyajikan bawang goreng sebagai bingkisan `wajib` untuk para tamu dari jauh atau saat mengunjungi teman sejawat atau kerabat di daerah lain.

Bawang goreng dari Palu memiliki cita rasa khas, yakni gurih, renyah, dan harum. Bahkan, bawangnya pun konon hanya bisa tumbuh di Lembah Palu.

"Sebenarnya, bawang merah biasa juga bisa dibuat bawang goreng, tapi rasanya seperti ada yang kurang," kata Ela Pandan, pengusaha bawang goreng di Palu, Jumat.

Ela mengatakan, bawang goreng asal Palu sudah terkenal di seluruh pelosok Nusantara, bahkan turis asing pun sering menjadikan bawang goreng sebagai oleh-oleh spesial buat keluarga dan kerabatnya.

"Pokoknya, kelezatan bawang goreng Palu sudah terkenal di belahan dunia," katanya bangga.

Ela menuturkan, sebenarnya sangat mudah untuk membuat bawang goreng. "Yang penting waktu penggorengannya harus tepat supaya renyah dan gurih, serta tidak terlalu matang," kata Ela yang sudah meraih berbagai penghargaan berkat mengurus bisnis rumah tangga ini.

Bawang goreng Palu sendiri mudah didapatkan di pasar-pasar swalayan dan pada pusat perbelanjaan di kota berpenduduk sekitar 300.000 jiwa ini.

Harga yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari Rp150.000 hingga Rp175.000 per kilogramnya, tergantung kualitasnya.

Untuk kualitas utama, bawang goreng Palu bisa bertahan hingga satu tahun. Bahkan, jika kemasannya menggunakan alumunium foil dan disimpan di lemari pendingin, bisa bertahan hingga lebih dua tahun tanpa mengurangi rasa dan aromanya.

"Jadi, tak salah jika bawang goreng menjadi oleh-oleh wajib dari Palu," kata Ela.

Khabarnya, Gubernur Sulawesi Tengah, Bandjela Paliudju, setiap melakukan kunjungan ke luar daerah selalu membawa beberapa kilogram bawang goreng sebagai bingkisan bagi setiap kepala daerah yang ditemuinya.

Sumber: www.mediaindonesia.com (31 Mei 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts