Den Haag - Di sela-sela partisipasi Kepulauan Riau dalam Paviliun Indonesia pada Pasar Malam Tong-Tong yang dibuka oleh Ratu Beatrix, Gubernur Kepulauan Riau dan Ketua Otorita Batam dengan difasilitasi oleh KBRI Den Haag telah mengadakan pertemuan dengan sepuluhpengusaha terkemuka Belanda. Pertemuan dimaksudkan untuk lebih mempromosikan potensi Kepulauan Riau dan Batam sebagai tujuan investasi, perdagangan dan pariwisata.
Pertemuan dilakukan dalam format Business Luncheon di Hotel Carlton Ambassador, pada 23 Mei 2008 dipimpin oleh Dubes RI J.E. Habibie. Diantara pengusaha Belanda yang hadir misalnya CEO Kinnarps (office furniture)/ Chairman of the Board of Forest Stwwardship Council, Director All Dredge Holand (bidang infrastruktur pelabuhan, penanggulangan banjir dan pengerukan), Euroconsult Mott MacDonald (tata kota daerah delta dan pantai), Netherlands Water Partneship, dan sejumlah pengusaha importir Belanda.
Dubes RI untuk Kerajaan Belanda antara lain menyampaikan hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia–Belanda yang meningkat secara signifikan akhir-akhir ini dan kesiapan kedua negara menuju Comprehensive Partnership Mechanism for Dialogue and Cooperation. Letter of Intent mengenai hal ini telah ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Belanda pada 18 Desember 2006. Diharapkan MoU mengenai Comprehensive Partnership tersebut dapat ditandatangani pada saat kunjungan Presiden RI ke Belanda yang diharapkan dapat terlaksanakan pada Januari 2009.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kepulauan Riau menyampaikan berbagai perkembangan, kemajuan dan potensi ekonomi, perdagangan dan investasi Kepulauan Riau, kebijakan Pemprov di bidang usaha dan investasi dan iklim investasi dan usaha di Keppri yang semakin kondusif dan kompetitif. Gubernur juga menyampaikan Special Economic Zone Batam, Bintan, Karimun yang dikembangkan melalui pembangunan kerangka kelembagaan yang efektif, kejelasan dan konsistensi dalam pelaksanaan kebjakan, streamlining prosedur dan peraturan. Selain itu disampaikan peluang usaha dan investasi di kawasan Bonded Zone Batam, Rempang dan galang.
Sementara itu Kepala Otoritas Batam secara singkat menyampaikan bahwa Batam merupakan tujuan investasi yang penting dan menjanjikan, dengan berbagai faktor yang mendukung seperti tersedianya tenaga kerja yang terampil dan memadai baik dari Batam maupun dari daerah lainnya. Batam menawarkan insentif pajak kepada para investors seperti pembebasan pajak ekspor-impor, pajak pertambahan nilai untuk produk-produk yang diarahkan sebagai komoditas ekspor. Selain itu Batam menyediakan secara berlimpah fasilitas industri.
Sumber: www.deplu.go.id (28 Mei 2008)