Mobil Pintar Harus Kuasai Pengetahuan Pariwisata

Jakarta - Puncak rangkaian peringatan Seabad Kebangkitan Nasional bersama Ibu Negara, Ibu Wapres, SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) dan sejumlah menteri yang diselenggarakan di Taman Monas, Minggu lalu, memang menarik.

Di sela-sela rangkaian acara itu, Ibu Negara sempat meresmikan peluncuran perahu pintar, Buku Indonesia Pintar, serta pengenalan ikon karakter mobil pintar yaitu siBooky, siRully, dan siPenny. Selain itu juga peluncuran film animasi dan komik serial ke-3 ikon mobil pintar dan beberapa kegiatan lain.

Mobil pintar yang diluncurkan Ibu Negara, Minggu lalu itu, adalah mobil perpustakaan keliling yang usianya sudah menginjak tiga tahun, pas dengan peringatan Seabad Kebangkitan Nasional itu.

Tetapi, biarpun usianya baru tiga tahun, kecerdasannya sudah luar biasa. Mobil pintar sudah menolong mencerdaskan secara gratis banyak masyarakat Indonesia. Mobil pintar juga memprioritaskan pertolongannya kepada anak-anak didik dari kalangan keluarga tidak mampu.

Tapi, apakah pengetahuan mobil pintar itu juga sudah mencakup pengetahuan tentang kepariwisataan? Benarkah wawasan seni budaya dan film sudah dikuasai mobil pintar itu? "Pemahaman tentang kepariwisataan, seni, dan budaya itu penting agar pada saat ada orang yang membutuhkan pengetahuan tentang wisata, seni, dan budaya, maka SiBooky, siRully, dan siPenny bisa membantu menjelaskan dengan tepat, bahkan memberikan buku-buku yang diperlukan," ujar Benyamin, dari Humas Depbudpar, kepada Suara Karya di Taman Monas, Minggu lalu.

Untuk itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik, bersama sejumlah menteri lainnya seperti Mendiknas, Mensos, Menteri Lingkungan Hidup, dan Menteri Kesehatan, pada acara Seabad Kebangkitan Nasional di Monas itu sempat menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan pihak SIKIB.

Bagaimana bentuk kesepakatan kerja sama yang ditanadatangani antara Menbudpar Jero Wacik dan SIKIB belum diketahui benar. Tetapi, Benyamin bisa memastikan bahwa wujud kerja sama itu adalah memasok buku-buku tentang Sapta Pesona, buku-buku tentang sadar wisata, dan buku-buku lain yang menerangkan potensi keindahan panorama alam serta kepariwisataan Indonesia.

"Pasti termasuk dalam kerja sama itu adalah bantuan pasokan buku-buku tentang seni budaya Indonesia, juga buku-buku yang mengajak masyarakat secara bersama-sama membangun kepariwisataan. Itu penting karena ke depan, kepariwisataan Indonesia tidak saja diharapkan menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia, tetapi lebih jauh dari itu juga diharapkan bisa memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia. Nah, untuk itu, posisi mobil pintar yang kehadirannya sejak awal diprakarsai oleh Ibu Negara sangat strategis," ujar Benyamin.

Peringatan Seabad Kebangkitan Nasional yang juga dihadiri sekitar 10 ribu siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, Pramuka, YPAC, dan Dharma Pertiwi itu sempat pula dimeriahkan beberapa selebritas dari kalangan komedian dan penyanyi Kerispatih.

Ikut pula diluncurkan pada hari itu adalah program pembelajaran Rumah Pintar Jarak Jauh, Smarttelcom. Pameran lima paviliun Indonesia Sejahtera meliputi Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, Indonesia Peduli, Indonesia Kreatif & Indonesia Peduli. Juga diluncurkan pameran mobil unit bidang pendidikan, iptek dan kesehatan, aubade anak-anak Indonesia dengan lagu-lagu perjuangan, pertunjukan kesenian anak-anak mopin/rupin, angklung, dan dongeng. Juga gerak dan lagu "Bangkit Anak Indonesia".

Sumber: www.suarakarya-online.com (14 Mei 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts