Jakarta - Indonesia Tourism & Travel Fair 2008 (ITTF) yang digelar selama tiga hari, di Jakarta Convention Center (JCC), 11-13 September 2008, merupakan senjata terakhir untuk menarik kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Diharapkan, ITTF bisa menarik sekitar 5 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke 10 destinasi pariwisata unggulan Indonesia.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik, optimis ITTF bisa membantu target pencapaian wisman sesuai program Visit Indonesia Year (VIY) 2008. Berdasarkan data Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, jumlah wisman sampai Juli 2008 mencapai 3,47 juta orang. Sisa yang harus dicapai sampai akhir Desember 2008 yakni sekitar empat juta orang.
Menbudpar saat ditemui SP, usai pembukaan ITTF, di JCC, Kamis (11/9), mengemukakan, pemerintah akan fokus mempromosikan 10 destinasi unggulan, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Batam, Medan, Makasar, Manado, Bukit Tinggi, dan Semarang. Wisman yang datang berkunjung, dipastikan mendapat kemudahan transportasi dan pelayanan yang eksklusif.
"Saat ini, saya sedang mengusahakan menambah jalur transportasi udara. Jalur penerbangan dari luar negeri ke 10 destinasi pariwisata diperbanyak. Semisal, wisman dari Tokyo bisa langsung ke Semarang, atau Bandung," kata Wacik.
ITTF 2008 yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia, diselenggarakan oleh tiga asosiasi, yakni Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia(PHRI), Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Biro Perjalanan, dan Indonesia Congress & Convention Association (INCCA). Hari pertama pameran ITTF 2008, di JCC, Kamis (11/9), diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, didampingi oleh Menbudpar Jero Wacik dan Puteri Indonesia 2008 Zivanna Letisha Siregar.
ITTF 2008, dihadiri oleh 85 buyer dari 12 negara di dunia. Para buyer bisa melihat 131 stand dari 26 provinsi Indonesia. Ketua Umum PHRI Yanti Sukamdani menuturkan, daya tarik ITTF 2008 ada pada konsep penjualannya. Dalam pameran, kalangan pengusaha pariwisata dipertemukan dengan konsumen dan wisatawan. Jadi, ITTF menyajikan potensi wisata yang jelas lokasi dan sarana pendukungnya.
"Kami menyajikan satu paket wisata kepada wisman yang datang. Istilahnya, wisman dijamin tidak membeli `kucing dalam karung`. Lokasi, sarana pendukung, transportasi, hotel, restoran, sampai pada ruang pertemuan, sengaja kami siapkan satu paket," kata Yanti.
Target Rp 90 Miliar
Selain target wisman sebanyak lima juta orang, Yanti menuturkan, target penjualan selama tiga hari ITTF diharapkan mencapai US$ 10 juta atau sekitar Rp 90 miliar. Waktu penyelenggaraan ITTF di bulan September, memang sengaja dipilih karena mendekati libur Lebaran, Natal, dan tahun baru. Tidak hanya wisman, wisatawan lokal juga bisa menikmati paket-paket khusus liburan, khususnya ke 10 destinasi unggulan.
Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla, dalam kata sambutannya mengatakan, kerja sama yang dilakukan tiga asosiasi besar dengan pemerintah adalah bukti nyata untuk meningkatkan pariwisata Indonesia. Pemerintah bersama dengan ASITA, INCCA, dan PHRI, bisa membuat Indonesia lebih menarik di dunia pariwisata internasional.
"Diperlukan empat pendukung utama guna memajukan pariwisata Indonesia. Empat pendukung tersebut, yakni modal kuat, alam yang baik, keamanan, dan kekompakan pemerintah bersama kalangan industri," tambah Kalla.
Terkait dengan libur Lebaran, Menbudpar telah melayangkan surat edaran kepada semua industri hiburan untuk memeriksa setiap sarana. Diharapkan, wisman dan wisatawan lokal yang berlibur bisa mendapatkan keamanan dan kenyamanan. [EAS/U-5]
Sumber: www.suarapembaharuan.com (15 September 2008)