Batam, Kepulauan Riau - Perwakilan negara yang mengunjungi Batam makin beragam. Setelah sebelumnya duta-duta besar Timur Tengah, Senin (23/6) kemarin, giliran Duta Besar Austria untuk Indonesia, Klaus Wolfer yang bertandang.
Didampingi Commercial Consular Kedutaan Besar Austria Herman Ortner, kehadiran Klaus disambut hangat Ketua Otorita Batam (OB) Mustofa Widjaya , Deputi Administrasi dan Perencanaan OB M Prijanto serta Deputi Pengawasan dan Pengendalian, Asroni Harahap di Gedung OB, Batam Centre.
Dalam pertemuan itu, Klaus mengaku ingin melihat dari dekat kawasan-kawasan industri di Batam.
Menurutnya, Batam merupakan kota yang sangat dinamis dan tergolong maju. Secara geografis, Batam dianggap strategis karena berdekatan dengan Singapura, Malaysia dan salah satu jalur tersibuk di dunia, Selat Malaka. ”Batam juga cukup kondusif. Kami akan promosikan ini kepada pengusaha di Austria,” kata Klause.
Sejak Austria bergabung dengan Uni Eropa 13 tahun silam, kata Klause, negaranya berupaya mengembangkan industri di daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata. Menurut Klause, wilayah yang punya daya tarik dari sisi wisata, lebih mudah dipromosikan kepada para investor di negerinya. Ia mengatakan, selain perusahaan besar, Austria yang kini sedang menjadi tuan rumah perhelatan sepakbola akbar, Euro 2008 itu juga konsen pengembangan usaha skala kecil dan menengah.
”Kami berharap kerjasama di bidang investasi antara Batam (Indonesia) dan Wina (Austria) terealisasi,” ungkapnya.
Di kesempatan itu, Mustofa memaparkan bagimana kesiapan Batam menghadapi masuknya para investor. Dari segi kebijakan, lanjut Mustofa, pemerintah telah menetapkan Batam-Bintan-Karimun (BBK) sebagai kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ). Ketetapan hukum-nya pun sudah dituangkan dalam Undang-undang tentang kawasan perdagangan bebas. ”Banyak kemudahan yang kami berikan, terutama yang berkenaan dengan pajak,” ungkapnya.
Selain menemui Ketua OB, delegasi itu juga mengunjungi sejumlah kawasan industri, seperti Batamindo Investment Cakrawala, Kabil Indonusa Estate, dan Kawasan Industri Shipyard di Tanjung Uncang.(ros/ptt)
Sumber: batampos.co.id (24 Juni 2008)