Pekanbaru, Riau - Kabupaten Siak, Provinsi Riau memiliki sejumlah potensi wisata sejarah yang dapat menjadi alternatif kunjungan bagi para wisatawan lokal maupun asing.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Promosi dan Investasi (BPI) Provinsi Riau, Tiolina Pangaribuan di Pekanbaru.
Ia menyebutkan sejumlah potensi tersebut diantaranya istana kerajaan atau lebih dikenal dengan Istana Siak yang berada tepat di Kota Siak Sri Indrapura dan berdiri di atas lahan seluas dua hektar.
Tempat ini ditemukan pada tahun 1889 di bawah kekuasaan Sultan ke 11 dengan gelar Sultan Syarif Hasim Abdul Djalil Syaifuddin.
Selain itu potensi wisata sejarah yang ada di Siak adalah komplek makan kerajaan yang bertempat di kawasan istana, komplek perumahan dan pusara Sultan dan keluarga dengan dekorasi batu pualam yang unik.
Ada juga aula pertemuan dua tingkat yang dibangun dengan arsitektur bangunan yang unik yang biasa digunakan untuk tempat peristiwa penobatan raja dan pengadilan. Ada juga barang peninggalan kapal pesiar kerajaan terbuat dari baja dengan bahan bakar batu bara dan memiliki panjang 12 meter dan berat 15 ton.
Kapal tersebut salah satu fungsinya adalah kendaraan yang sering digunakan oleh Sultan Siak untuk memeriksa dan mengunjungi daerah di bawah kekuasaan kerajaan.
Selain itu, ada juga masjid kerajaan dan pusara Sultan Syarif Qasim yang bertempat di tepi Sungai Siak. Mesjid tersebut mempunyai dekorasi dan gaya arsitektur bangunan yang unik dan indah.
Yang terakhir adalah benteng barak militer Belanda yang berlokasi di tepi Sungai Siak berhadapan dengan istana kerajaan. Bangunan komplek tersebut adalah sisa warisan zaman kolonial Belanda. (Ant/OL-01)
Sumber: www.mediaindonesia.com (25 Juni 2008)