Liburan, ke PRJ Aja!

Jakarta - Suasana meriah melingkupi pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-41, Kamis (12/6). Malam itu, pengunjung disuguhi tari-tarian, konser musik, pesta kembang api, hingga melihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung!

”Kapan lagi bisa melihat Pak Presiden. Tadi coba memotret SBY dan Bu Ani, tetapi karena mobilnya terlalu cepat, fotonya kabur. Namun, tidak masalah yang penting malam ini meriah, kembang apinya bagus. Enggak rugi,” kata Ny Rusty, Kamis.

Bersama dua anaknya dan seorang sepupu, Rusty sengaja datang ke arena PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, sejak pukul 16.00. Dengan menukarkan kupon-kupon yang menyatu pada tiket masuk, keluarga Rusty mendapatkan potongan harga setiap kali membeli makanan dan minuman pada kios-kios tertentu. ”Jadi irit,” kata Rusty.

Konsep sebagai sebuah pasar malam yang menyatukan segala hiburan dan belanja pada satu tempat masih mengakar kuat di penyelenggaraan PRJ kali ini. Namun, jangan bayangkan sebuah pasar malam di pinggiran kota yang lusuh, kotor, dan dipenuhi barang-barang murahan.

PRJ pertama kali diadakan di Lapangan Monas pada tahun 1968. Sejak itu hingga tahun 2008, PRJ tidak pernah putus digelar dalam rangkaian acara peringatan HUT Jakarta. PRJ dulu hanya menempati 7 hektar di kawasan Monas. Sejak tahun 1992, PRJ dipindah ke area seluas 44 hektar di Kemayoran.

Berdasarkan data dari Panitia PRJ 2008, PRJ kali ini menampung 1.600 peserta pameran. Jumlah itu meningkat 400 peserta dibanding pada 2007. PRJ 2008 menyediakan sedikitnya 2.000 kios dengan berbagai ukuran. Target pengunjung tahun ini 2,6 juta atau 80.000- 100.000 orang per hari. Nilai transaksi yang terjadi selama satu bulan diperkirakan mampu menembus angka Rp 600 miliar.

Target miliaran rupiah di tengah perekonomian lesu akibat harga bahan bakar naik bukannya tidak masuk akal mengingat barang-barang yang dipamerkan ditawarkan dalam paket-paket menarik dan diskon. Setiap kios didesain berbeda.

Berbagai atraksi disuguhkan setiap hari, seperti pria berpakaian dan beraksi ala spiderman berkeliling arena PRJ sambil mengusung replika sebuah produk. Selain ajang promosi, atraksi serupa menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung.

Harga diskon
Menurut Direktur Pemasaran PRJ, Ralph U Scheunamann, PRJ diikuti ratusan pengusaha, menjual berbagai produk dalam dan luar negeri. Harga yang ditawarkan dalam PRJ kali ini sebagian merupakan harga diskon.

”Beberapa pedagang kaus dan sepatu dari berbagai merek menjual produk mereka dengan harga di bawah harga pasaran. Kami juga mengimbau para peserta menjual dengan harga diskon untuk menarik pengunjung,” kata Ralph.

PRJ dibagi dalam lima area atau hall perdagangan. Hall A diisi produk mebel, karpet, dan interior bangunan. Hall B dan C diisi oleh stan pemerintah provinsi, BUMN, serta media massa.

Hall D diisi produk elektronik, perbankan, telekomunikasi, alat kesehatan, alat olahraga, dan kosmetik. Hall E diisi pakaian, kerajinan tangan, perlengkapan bayi dan anak, alat tulis, dan buku. Arena terbuka menyuguhkan produk otomotif, rokok, makanan, dan minuman, serta panggung utama yang menggelar konser musik bersama penyanyi dan band papan atas Indonesia setiap hari, sejak 12 Juni-13 Juli.

Wakil Ketua Panitia PRJ, Slamet Supriyadi, menambahkan, demi memudahkan pengunjung, setiap hari disediakan angkutan bus jalur khusus gratis dari Monas menuju PRJ mulai pukul 15.30 hingga malam hari. Setiap Senin-Kamis, harga tiket masuk Rp 15.000 per orang dan Rp 20.000 per orang pada Jumat hingga Minggu.

Meski tiket masuk tersebut murah, menurut panitia PRJ, karena sama dengan tahun lalu, sebagian warga Jakarta mengeluhkan mahalnya tiket.

”Masuk berempat sama anak-istri, seperti sekarang ini, sudah habis Rp 60.000. Kalau akhir pekan, bisa Rp 80.000. Mahal. Paling di dalam PRJ hanya bisa beli makan yang ada diskonnya. Mau belanja, enggak kuat uangnya,” kata Singgih, seorang pengunjung.

Warga Duren Sawit, Jakarta Timur, ini mengatakan, walau tidak mampu belanja, ia mengakui PRJ dapat menjadi alternatif pilihan berwisata yang lebih murah dan lengkap dibanding harus pergi ke luar kota.

Sumber: www.kompas.com (14 Juni 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts