Jakarta - Dinas Pariwisata DKI Jakarta menyayangkan kurangnya dukungan promosi terhadap potensi pariwisata Jakarta padahal sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang tidak mengalami penurunan karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Perekonomian sekarang lagi ada kemungkinan bermasalah. Ada kemungkinan penurunan di berbagai sektor ekonomi. Yang tidak terpengaruh adalah pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budhiman di Jakarta.
Namun ia menyesalkan potensi yang besar itu tidak diiringi dengan dukungan dari pemerintah, misalnya mengenai pendanaan untuk promosi.
Pendapatan dari sektor pariwisata di DKI Jakarta menurut Arie sebesar Rp1 triliun, namun hanya Rp20 miliar yang dikembalikan untuk biaya promosi.
"Harusnya minimal 30 persen atau Rp300 miliar dikembalikan untuk promosi. Ini juga jangan dianggap sebagai biaya promosi, namun sebagai biaya investasi," katanya.
Sementara itu, Dinas Pariwisata DKI Jakarta terpaksa merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta setelah adanya kenaikan harga BBM pada 24 Mei lalu yang mengakibatkan terjadinya efek domino kenaikan harga di berbagai sektor.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata menargetkan jumlah kunjungan wisman sebanyak 1,5 juta orang, naik 300 ribu kunjungan dibandingkan tahun 2007 namun kenaikan BBM menyebabkan target tersebut dikurangi menjadi sama dengan target tahun lalu yakni sebanyak 1,2 juta wisman.
Target sebesar 1,2 juta kunjungan itu menurut Arie adalah target yang lebih realistis tercapai dalam kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Dalam dua tahun terakhir, jumlah wisman yang masuk Jakarta lewat tiga pintu masuk (Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Halim Perdanakusumah) selalu berhasil melewati angka 1,2 juta.
Tercatat jumlah kunjungan wisman ke Jakarta pada 2006 sebanyak 1.216.132 orang dan pada 2007 sebanyak 1.216.057 orang.
Untuk tahun 2008, hingga bulan Maret, BPS Jakarta mencatat jumlah wisman yang masuk ke Jakarta mencapai 352.734 kunjungan.
Sumber: Media Indonesia (14 Juni 2008)