Nganjuk - Petugas gabungan dari sejumlah satuan di Polres Nganjuk menggelar operasi penertiban penyakit masyarakat, dengan merazia sejumlah hotel yang disinyalir menjadi langganan lokasi mesum. 4 Pasangan berhasil diamankan, satu diantaranya tercatat masih duduk di bangku kelas XI salah satu SMA Negeri di Kecamatan Loceret.
Razia yang melibatkan sekitar 25 personel ini diawali dengan mendatangi Hotel Mataram di kawasan kota. 2 Pasangan yang satu diantaranya kedapatan tengah setengah telanjang di kamar ditemukan di tempat ini.
Usai dari Hotel Mataram razia dilanjutkan ke Hotel Wilis yang memiliki jarak tak begitu jauh. Kembali 2 pasangan ditemukan tengah bermesraan di dalam kamar hotel, bahkan satu diantaranya tercatat masih duduk di bangku SMA.
Yang ironis, pelajar wanita yang terjaring adalah sosok yang dalam kesehariannya
mengenakan jilbab. Keduanya mengaku tidak bersekolah karena sudah selesai menjalani
ujian tengah semester.
"Iya, ada pelajar. Inisialnya D," ujar salah seorang anggota kepolisian disela jalannya razia, Senin (31/1/2011).
Dari hasil interogasi sementara, pasangan pelajar tersebut menolak disebut tengah
melakukan perbuatan mesum di hotel. Keduanya juga sempat menolak diamankan, meski akhirnya hanya bisa pasrah digelandang petugas ke mobil patroli.
Kabag Ops Polres Nganjuk Kompol Suseno mengatakan, razia ini diadakan sebagai tindak lanjut laporan keresahan masyarakat atas maraknya aksi mesum di 2 hotel yang disisir pihaknya. Atas temuan tersebut pihaknya juga akan mengoreksi izin keberadaan hotel dengan kemungkinan merekomendasikan adanya penutupan.
"Hasil razia ini sudah bisa menjadi bukti. Selanjutnya kami akan berikan peringatan
terlebih dulu, dan jika memang terulang kami akan rekomendasikan penutupan," tegas
Suseno.
Suseno juga mengungkapkan, razia ini diadakan guna menekan adanya indikasi peningkatan penyakit masyarakat. Untuk itu, 4 pasangan yang terjaring selanjutnya akan dibina dan diminta membuat surat penyataan agar tak kembali mengulangi perbuatannya di waktu mendatang.
"Tapi khusus yang pelajar kami akan datangkan orang tuanya, alamatnya jelas dan mereka akan segera kami datangkan. Kami juga akan panggil pihak sekolah untuk memberikan pembinaan bersama-sama," pungkas Suseno. (bdh/bdh)
Sumber: http://surabaya.detik.com