Pengunjung Tempat Wisata Membludak, Lalu Lintas Macet

Jakarta - Masa liburan sekolah membawa rejeki bagi tempat hiburan. Kemarin, pengunjung membludak di sejumlah tempat wisata di Jakarta. Kemacetan lalu lintas tak terelakkan.

Jumlah pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur 25 ribu per hari. Puncaknya terjadi pada Ahad, 29 Juni lalu, yang mencapai 57 ribu orang. “Jumlah pengunjung akan terus naik sampai Rabu, 23 Juli,” kata Jerrimias, Kepala Hubungan Masyarakat TMII, kepada Tempo kemarin.

Jerrimias menjelaskan, pada 23 Juli nanti di TMII digelar Festival Dalang Bocah. Acara ini sekaligus puncak acara memperingati Hari Anak Nasional. "Rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya.

Adapun kemarin, ia meneruskan, diadakan program Minggu Ria yakni kegiatan olah raga. TMII buka lebih awal yaitu pukul 05.00 hingga 07.00 dengan tiket masuk Rp 3.000 per orang. Harga tiket lebih murah ketimbang biasanya yakni Rp 9.000.

Berdasarkan pantauan Tempo mayoritas pengunjung dari daerah sekitar Jakarta. Pengunjung yang membludak membuat kendaraan yang datang belakangan kesulitan mendapatkan tempat parkir.

Pengunjung Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, bahkan mencapai 75-80 ribu. “Hari Minggu lalu cuma 71.793 orang,” kata anggota Staf Subbidang Promosi dan Pameran Wahyudi Bambang kepada Tempo kemarin sore. Lalu lintas menuju Ragunan pun macet. Antrean di jalur masuk pintu utara, misalnya, sepanjang 2 kilometer. Hingga sore, deretan mobil pribadi masih antre untuk masuk kebun binatang.

Kemacetan di jalan menuju Ragunan tak terelakkan. Lalu lintas sempat terhenti hingga Buncit. Dari arah Depok, kemacetan terjadi mulai di Lenteng Agung. Busway di Koridor VI rute Dukuh Atas-Ragunan sampai kerepoten. Akhirnya, penumpang terpaksa diturunkan di halte SMKN 57, sekitar 3 kilometer dari kebun binatang Ragunan, mulai sekitar pukul 12.30.

"Keadaan macet total. Ini untuk mengatur perputaran bus," kata Budi Permana, Koordinator Lapangan Personal Tiket halte SMK 57. Penumpang terpaksa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum lainnya.

Manager Operasional Badan Pengelola Transjakarta-Busway Andra Agussalam menyatakan diterapkan sistem buka tutup untuk menghindari kemacetan di koridor VI rute Dukuh Atas-Ragunan. "Untuk menghindari penumpukan penumpang di satu hale," ujarnya kemarin.

Andra menjelaskan, sistem buka tutup yang dimaksud adalah petugas tiket diinstruksikan agar memberikan informasi kepada calon penumpang mengenai kemacetan. Kemudian, petugas bisa menyarankan calon penumpang agar beralih mengunakan angkutan umum alternatif. "Agar calon penumpang tak kecewa." (Jobpie S. | Akbar Tri Kurniawan | Eka Utami Aprilia)

Sumber: www.tempointeraktif.com (07 Juli 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts